Syariah

Bunga Berjalan: Pengertian, Cara Hitung, dan Kelebihannya

Admin BFI
28 August 2025
38
Bunga Berjalan: Pengertian, Cara Hitung, dan Kelebihannya

Salah satu tips membeli rumah KPR adalah memahami istilah-istilah penting yang sering muncul selama proses pengajuan, seperti bunga berjalan atau floating rate. Sayangnya, istilah ini masih terdengar asing di telinga banyak orang, padahal hal ini berpengaruh besar pada jumlah cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.

Lantas, apa itu bunga berjalan? Lalu, apa bedanya bunga berjalan dengan bunga tetap dan bagaimana perhitungannya? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya!

 

Apa Itu Bunga Berjalan?

Floating rate atau bunga berjalan adalah jenis suku bunga yang nilainya bisa berubah-ubah mengikuti indeks acuan tertentu, misalnya suku bunga pasar atau suku bunga acuan bank sentral. Artinya, besaran bunga yang harus dibayar atau diterima tidak tetap sepanjang periode pinjaman atau investasi.

Biasanya, floating rate digunakan pada produk keuangan, seperti kredit, obligasi, atau deposito yang mengacu pada indikator seperti BI-Rate atau LIBOR (London Interbank Offered Rate) ditambah margin tertentu. Misalnya, jika indeks acuan naik, maka suku bunga berjalan akan ikut naik. Sebaliknya, jika indeks acuan turun, maka suku bunga berjalan pun akan turun.

Umumnya, suku bunga berjalan atau floating rate digunakan pada produk-produk investasi dan kredit pinjaman. Dalam investasi, jenis suku bunga ini sering diterapkan pada obligasi jenis floating rate bond. Sementara dalam kredit pinjaman, suku bunga berjalan lebih sering digunakan untuk produk seperti KPR yang suku bunganya mengikuti fluktuasi pasar.

 

Perbedaan Bunga Berjalan dan Bunga Tetap

Penting untuk memahami perbedaan antara bunga berjalan dan bunga tetap sebelum memilih jenis suku bunga untuk pinjaman atau investasi. Sebab, keduanya memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda. Berikut perbedaan antara bunga berjalan dan bunga tetap:

1. Sifat Perubahan Suku Bunga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bunga berjalan memiliki tingkat bunga yang berubah mengikuti acuan pasar. Hal ini yang membuat nilai bunga berjalan bisa naik atau turun secara berkala. Sementara itu, bunga tetap memiliki tingkat bunga yang tidak berubah selama periode yang telah disepakati. Dengan begitu, jumlah cicilan atau imbal hasil tetap sama setiap bulan.

2. Mekanisme Penentuan

Pada bunga berjalan, perhitungan dilakukan berdasarkan suku bunga acuan ditambah margin tertentu. Jika suku bunga acuan berubah, total bunga yang harus dibayar pun ikut berubah. Sementara itu, pada bunga tetap atau fixed rate, tingkat suku bunganya sudah ditentukan di awal perjanjian dan tidak bergantung pada fluktuasi suku bunga pasar saat ini. Ini serupa dengan bunga anuitas yang membuat cicilan bulanan tetap, meski porsi bunga dan pokok pinjaman berubah setiap bulannya.

3. Risiko dan Keuntungan

Dari segi risiko, bunga berjalan akan menguntungkan saat suku bunga pasar menurun karena beban bunga ikut turun. Namun, akan merugikan jika suku bunga pasar naik. Sebaliknya, bunga tetap memberikan kepastian jumlah pembayaran setiap periode pembayaran. Akan tetapi, bisa menjadi kurang menguntungkan jika bunga pasar sedang menurun.

Baca juga: Apa Itu SP3K? Ini yang Wajib Anda Tahu Sebelum KPR!

 

Bagaimana Cara Menghitung Bunga Berjalan?

Cara menghitung bunga berjalan pada dasarnya melibatkan penjumlahan antara suku bunga acuan dan margin (spread) yang sudah ditentukan di awal perjanjian. Perhitungan ini akan diperbarui secara berkala sesuai periode penyesuaian, misalnya setiap 3 atau 6 bulan.

 

Rumus umum:

Bunga Berjalan = Bunga Acuan + Margin (Spread)

Contoh perhitungan:

  • Pokok pinjaman: Rp100.000.000.
  • Bunga acuan (BI-Rate): 5%.
  • Margin: 2%.
  • Total bunga berjalan = 5% + 2% = 7% per tahun.
  • Bunga per tahun = 7% × Rp100.000.000 = Rp7.000.000.

 

Disclaimer: Contoh di atas hanya bersifat ilustrasi. Perhitungan sebenarnya bisa berbeda tergantung jenis pinjaman dan kebijakan lembaga keuangan terkait.

Kelebihan Bunga Berjalan

Kelebihan bunga berjalan yang utama adalah tidak adanya denda penalti ketika Anda melakukan pelunasan. Selain itu, saat suku bunga acuan menurun, beban bunga pinjaman yang harus dibayar juga ikut turun sehingga memberikan peluang penghematan bagi investor maupun debitur.

Jenis bunga ini juga dianggap lebih relevan dengan kondisi ekonomi terkini karena nilainya disesuaikan secara berkala sesuai perkembangan pasar. Dalam jangka panjang, bunga berjalan dapat sangat menguntungkan jika tren suku bunga cenderung menurun.

Baca juga: Mengenal Kredit Pensiunan & Cara Bijak Memanfaatkannya

 

Kekurangan Bunga Berjalan

Kendati dinilai lebih relevan dengan kondisi pasar, bunga berjalan juga memiliki kekurangan yang patut dipertimbangkan. Salah satu risiko utama yang akan dihadapi jika memilih jenis suku bunga ini adalah adalah kemungkinan pembayaran bunga yang meningkat ketika suku bunga acuan naik. Hal ini akan membuat beban cicilan atau biaya pinjaman menjadi lebih tinggi.

Perubahan yang terjadi secara berkala juga membuat perencanaan keuangan menjadi kurang pasti. Sebab, jumlah yang harus dibayar bisa berbeda di setiap periode. Selain itu, fluktuasi bunga juga bisa menimbulkan tekanan psikologis karena debitur atau investor harus selalu memantau perkembangan suku bunga pasar secara berkala.

Lantas jika kredit macet, apakah bunga akan terus berjalan? Perlu diketahui, ketika suatu kredit sudah resmi dinyatakan macet oleh pihak lembaga keuangan, maka tidak diperkenankan lagi ada penambahan perhitungan bunga atas sisa utang yang ada. Artinya, bunga yang masih terus dikenakan setelah kredit berstatus macet tidak memiliki dasar hukum yang sah.

 

Strategi Mengelola Risiko Bunga Berjalan

Mengelola risiko bunga berjalan atau floating rate membutuhkan perencanaan keuangan yang matang. Berikut beberapa strategi mengelola risiko bunga berjalan yang dapat Anda terapkan:

  • Selalu ikuti perkembangan suku bunga acuan dan kondisi ekonomi untuk mengantisipasi potensi kenaikan bunga.
  • Menyimpan dana ekstra untuk mengatasi lonjakan pembayaran saat suku bunga naik.
  • Untuk korporasi besar, Anda dapat memanfaatkan instrumen keuangan seperti interest rate swap atau derivatif lain untuk membatasi risiko kenaikan bunga.
  • Pilih periode penyesuaian yang lebih lama, misalnya 6-12 bulan. Hal ini berguna untuk  memberi waktu adaptasi sebelum bunga berubah.
  • Anda juga dapat mengambil kombinasi bunga tetap dan bunga berjalan pada portofolio atau pinjaman untuk menyeimbangkan risiko dan peluang.

Baca juga: Perlindungan Nasabah Kredit Macet: Solusi & Upaya Pengendalian

 

Memahami konsep bunga berjalan atau floating rate dapat membantu Anda lebih bijak dalam mengatur strategi keuangan, baik untuk pinjaman maupun investasi. Meski memiliki risiko fluktuasi, Anda tetap dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan finansial dengan perencanaan yang matang.

Jika Anda sedang mempertimbangkan pendanaan dengan bunga kompetitif dan tenor yang fleksibel, BFI Finance siap menjadi mitra Anda. Melalui BFI Finance, Anda dapat mengajukan pembiayaan dengan beberapa pilihan agunan, mulai dari BPKB Motor, BPKB Mobil, maupun Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan.

Tak hanya itu, BFI Finance telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga Anda dapat mengajukan pembiayaan dengan aman dan cepat. Jadi, segera penuhi berbagai kebutuhan Anda karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

 

Kategori : Syariah