Kini terdapat berbagai macam metode pembayaran yang dapat Anda pilih, salah satunya adalah paylater. Bagi Anda yang sering berbelanja online, metode ini tentu sudah tidak asing lagi.
Namun, sebagian orang mungkin masih belum familiar dengan cara kerja sistem paylater. Meski terlihat praktis, penggunaan yang tidak bijak dapat memicu masalah keuangan. Untuk memahaminya lebih dalam, simak artikel berikut hingga tuntas!
Apa Itu Paylater?
Paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan Anda untuk membeli produk tanpa harus langsung membayarnya. Ini karena pembayaran produk tersebut dapat dilakukan di kemudian hari dalam jangka waktu tertentu.
Tak hanya itu, Anda juga dapat membayarnya secara lunas atau dicicil selama beberapa bulan. Biasanya, penyedia layanan menawarkan beberapa pilihan tenor, seperti 1 bulan, 3 bulan, hingga 12 bulan.
Metode ini dapat ditemukan di berbagai platform e-commerce dan dompet digital. Bahkan, beberapa bank juga telah menyediakan layanan paylater untuk nasabahnya.
Saat ini, paylater adalah metode pembayaran yang sangat populer karena fleksibilitasnya dalam proses pembayaran. Dengan begitu, pengguna tak perlu khawatir kehabisan uang saat berbelanja. Namun, sebelum menggunakan layanan ini, penting untuk mengetahui cara kerja dan risiko di baliknya.
Baca juga: Cicilan Tanpa Kartu Kredit? Ini Jenis Pinjaman yang Bisa Anda Pilih
Cara Kerja Paylater
Paylater bekerja dengan cara yang sederhana. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saat Anda membeli produk, pembayaran dilakukan di kemudian hari sesuai tenor yang dipilih. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.
1. Pendaftaran dan Pengajuan Akun
Sebelum menggunakan paylater, Anda perlu melakukan pendaftaran akun di platform penyedia layanan ini. Ketika mendaftar, Anda akan dimintai sejumlah data pribadi untuk verifikasi identitas, seperti foto KTP, nomor HP, hingga alamat email. Tak hanya itu, beberapa platform juga mungkin akan meminta bukti penghasilan atau slip gaji.
2. Penggunaan Paylater untuk Pembelian
Setelah akun Anda terverifikasi dan disetujui, Anda bisa langsung menggunakan paylater untuk berbelanja di berbagai merchant atau toko online yang telah bekerja sama dengan penyedia layanan tersebut. Cukup pilih produk yang diinginkan, lalu gunakan paylater sebagai metode pembayaran saat checkout.
3. Pemilihan Tenor Pembayaran
Saat menggunakan paylater, Anda perlu memilih durasi atau tenor pembayaran atas transaksi yang dilakukan. Anda dapat memilih untuk membayarnya secara lunas atau cicilan sesuai dengan durasi yang dipilih. Adapun pilihan durasi pembayarannya beragam, tergantung kebijakan masing-masing platform.
4. Pembayaran Tagihan
Setelah masa pembayaran berakhir, penyedia layanan paylater akan mengirimkan tagihan berisi jumlah yang harus Anda bayarkan, baik itu pelunasan penuh maupun cicilan bulanan, termasuk bunga.
Pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti transfer bank, e-wallet, atau kartu kredit. Pilihan metode ini disesuaikan dengan sistem yang diterapkan oleh masing-masing penyedia paylater.
Baca juga: Cara Melunasi Hutang dengan Cepat dan Mengurangi Stres!
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Paylater
Meski paylater menawarkan kemudahan dalam berbelanja, layanan ini juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Jika tidak digunakan secara bijak, paylater dapat memicu masalah keuangan, seperti tumpukan utang atau keterlambatan pembayaran yang berdampak pada skor kredit Anda. Berikut adalah penjelasannya:
1. Potensi Utang Jika Tidak Dikelola dengan Baik
Menggunakan metode pembayaran paylater dapat memberikan kemudahan untuk memperoleh produk secara langsung tanpa harus membayar di awal. Namun, penting untuk diingat bahwa layanan ini pada dasarnya merupakan bentuk pinjaman yang perlu dikelola dengan bijak.
Jika digunakan tanpa perencanaan atau melebihi kemampuan finansial, risiko beban pembayaran di kemudian hari bisa muncul. Karena itu, mengontrol pengeluaran dan membayar tagihan tepat waktu menjadi kunci agar penggunaan paylater tetap sehat dan tidak mengganggu keuangan pribadi.
2. Waspadai Potensi Konsumsi Berlebihan
Tanpa pengendalian diri yang baik, berbagai promo menarik dari layanan paylater dapat memengaruhi kondisi psikologis. Anda mungkin akan terdorong untuk terus membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan sehingga membentuk perilaku konsumtif yang tidak selaras dengan tujuan keuangan jangka panjang.
Agar penggunaan paylater tetap bijak, penting untuk memprioritaskan kebutuhan, menetapkan anggaran, dan membatasi pembelian secara impulsif. Dengan begitu, Anda tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa mengorbankan kestabilan finansial jangka panjang.
3. Pahami Besaran Bunganya
Layanan paylater umumnya menetapkan bunga atau denda keterlambatan pembayaran.
Jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu, total tagihan bisa meningkat dari harga awal pembelian.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memahami ketentuan bunga dan denda sejak awal. Meskipun promo yang ditawarkan paylater cukup menarik, pastikan Anda membaca syarat dan ketentuannya agar penggunaan tetap bijak dan tidak membebani kondisi finansial di kemudian hari.
4. Dampak Negatif pada Skor Kredit
Keterlambatan atau kegagalan dalam membayar tagihan paylater dapat berdampak buruk pada riwayat kredit Anda. Hal ini dapat menurunkan skor kredit, yang pada akhirnya menyulitkan Anda saat mengajukan pinjaman atau fasilitas kredit lainnya di masa depan.
5. Jaga Keamanan Data Pribadi
Saat menggunakan layanan paylater, penting untuk tetap waspada dalam menjaga kerahasiaan data pribadi dan informasi keuangan.
Umumnya, layanan ini memerlukan akses terhadap data sensitif untuk proses verifikasi. Oleh karena itu, pastikan Anda hanya menggunakan platform tepercaya, memiliki sistem keamanan yang baik, dan berada di bawah pengawasan resmi. Dengan langkah preventif yang tepat, risiko penyalahgunaan data dapat diminimalkan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu paylater, cara kerja, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan layanan tersebut. Meskipun menawarkan kemudahan dan fleksibilitas dalam bertransaksi, layanan ini memiliki sejumlah konsekuensi yang tidak bisa diabaikan. Penting untuk mempertimbangkan semua aspek diatas sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan paylater.
Sebagai alternatif, Anda juga dapat mempertimbangkan pengajuan pinjaman melalui BFI Finance. Cukup dengan jaminan BPKB Motor, BPKB Mobil, atau Sertifikat Rumah/Ruko, Anda bisa mendapatkan dana sesuai kebutuhan dengan bunga kompetitif dan tenor yang panjang.
Adapun untuk keamanannya, Anda tak perlu khawatir karena BFI Finance telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Didukung pengalaman lebih dari 40 tahun di industri pembiayaan, BFI Finance menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin meraih tujuan finansial secara lebih terencana.
Dengan proses yang jelas dan layanan profesional, Anda dapat maju selangkah lebih dekat menuju tujuan finansial Anda. Karena untuk setiap kebutuhan, #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.
Baca juga: 7 Waktu Terbaik Mengajukan Pinjaman untuk Usaha, Siap?