Bisnis

Contoh Pembukuan Keuangan untuk UMKM dan Cara Membuatnya

Admin BFI Diterbitkan: 08 December, 2025
Diperbarui: 08 December, 2025
25
Contoh Pembukuan Keuangan untuk UMKM dan Cara Membuatnya

Para pelaku UMKM sering menghadapi kesulitan saat mencatat arus kas secara konsisten. Anda mungkin juga pernah merasakan hal yang sama saat mulai mengembangkan usaha. Hal ini wajar, terlebih jika Anda belum terbiasa melakukan pembukuan keuangan sebelumnya.

Untuk membantu Anda memulai, Anda bisa melihat contoh pembukuan keuangan dalam artikel ini sebagai panduan penerapannya. Format tersebut juga dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda. Lebih lanjut,  Anda dapat membaca artikel ini sampai selesai untuk memahami langkah-langkah pembukuan keuangan bagi bisnis kecil.

 

Apa Itu Pembukuan Keuangan?

Pembukuan keuangan adalah proses mencatat semua transaksi keuangan dalam sebuah bisnis atau kegiatan usaha secara sistematis, teratur, dan terstruktur. Transaksi yang dicatat meliputi pemasukan, pengeluaran, aset, utang, hingga modal.

Tujuan utama pembukuan keuangan adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan, memudahkan pengambilan keputusan, serta menjadi dasar pembuatan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

 

Pentingnya Membuat Pembukuan Keuangan pada Bisnis Kecil

Membuat pembukuan keuangan merupakan langkah penting bagi bisnis kecil untuk memastikan seluruh transaksi tercatat dengan jelas dan terstruktur. Tanpa pencatatan keuangan yang rapi, Anda sebagai pemilik usaha akan kesulitan mengetahui kondisi nyata keuangan bisnisnya, seperti jumlah modal, arus kas, dan keuntungan yang dihasilkan.

Pembukuan yang detail memastikan setiap pemasukan dan pengeluaran tercatat, sehingga memudahkan identifikasi dan pencegahan kebocoran keuangan yang dapat merugikan bisnis. Melalui catatan tersebut, Anda dapat dengan mudah mengevaluasi biaya operasional, mengatur anggaran, dan menentukan apakah suatu strategi bisnis yang Anda jalankan efektif atau tidak.

Selain itu, pembukuan keuangan yang baik memudahkan Anda dalam mengurus kebutuhan administratif seperti pengajuan pinjaman, pembayaran pajak, hingga laporan kepada investor atau mitra. Ketika data keuangan tersusun rapi dan akurat, setiap keputusan bisnis pun dapat diambil dengan lebih terarah dan berdasarkan perhitungan yang jelas.

 

Hal yang Perlu Dicatat dalam Pembukuan Keuangan

Dalam pembukuan keuangan, ada sejumlah komponen penting yang harus dicatat agar kondisi finansial bisnis tetap terpantau dengan baik. Berikut beberapa hal yang perlu Anda catat:

  • Buku kas: Berisi ringkasan seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis, mulai dari pemasukan hingga pengeluaran.
  • Buku pembelian: Digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian, baik untuk barang dagangan, bahan baku, maupun perlengkapan operasional lainnya.
  • Buku penjualan: Menyimpan catatan lengkap mengenai seluruh transaksi penjualan, termasuk tanggal, jumlah barang yang terjual, dan total pendapatan yang diperoleh.
  • Buku hutang: Merekam seluruh kewajiban pembayaran bisnis kepada pihak luar, seperti pemasok atau kreditur.
  • Buku piutang: Mencatat jumlah uang yang masih harus diterima dari pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit.
  • Buku persediaan: Menyajikan data tentang stok barang yang tersedia di gudang atau lokasi penyimpanan sehingga memudahkan pemantauan jumlah persediaan barang.
  • Buku jurnal: Merupakan catatan harian berisi seluruh transaksi keuangan secara berurutan, lengkap dengan keterangan masing-masing transaksi.
  • Laporan laba rugi: Menampilkan ringkasan pendapatan, beban, serta laba atau rugi yang diperoleh selama periode tertentu.
  • Neraca keuangan: Menunjukkan posisi keuangan bisnis pada satu waktu tertentu, meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
  • Dokumentasi transaksi: Semua bukti transaksi, seperti faktur, kuitansi, dan nota, perlu disimpan dengan rapi sebagai referensi dan dokumen pendukung pembukuan.

Baca juga: 10 Aplikasi Pencatat Keuangan Terbaik Gratis 2025

 

Jenis-Jenis Pembukuan Keuangan

Dalam proses pengelolaan keuangan bisnis, terdapat dua metode pencatatan yang paling sering digunakan. Kedua metode ini memiliki tingkat detail dan kompleksitas yang berbeda. Berikut penjelasan dari masing-masing metode tersebut.

1. Metode Single Entry (Sistem Pencatatan Tunggal)

Metode single entry adalah sistem pencatatan sederhana yang hanya mencatat satu sisi transaksi, biasanya pemasukan atau pengeluaran. Metode ini banyak digunakan oleh bisnis kecil karena mudah diterapkan dan tidak membutuhkan format yang rumit. Sayangnya, metode ini kurang memberikan informasi terperinci tentang aset, kewajiban, maupun ekuitas.

2. Metode Double Entry (Sistem Pencatatan Ganda)

Sementara itu, metode double entry adalah sistem pencatatan yang mencatat transaksi pada dua sisi, yaitu debit dan kredit. Setiap transaksi akan memengaruhi minimal dua akun berbeda sehingga hasil pencatatan lebih akurat dan terstruktur. Metode ini biasanya digunakan oleh bisnis yang berkembang atau sudah memiliki transaksi lebih kompleks.

 

Bagaimana Cara Melakukan Pembukuan Keuangan?

Berikut cara membuat pembukuan keuangan yang bisa Anda terapkan pada bisnis kecil maupun usaha rumahan. Langkah-langkah ini membantu mencatat transaksi secara rapi dan mudah dipahami. Anda bisa mulai dari hal paling sederhana agar pembukuan lebih konsisten. Berikut langkah-langkahnya:

  • Tentukan jenis pembukuan yang akan digunakan, seperti manual atau digital.
  • Catat semua pemasukan secara rutin tanpa menunda.
  • Simpan setiap bukti transaksi seperti struk, invoice, atau nota pembelian.
  • Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis agar pencatatan lebih jelas.Buat daftar pengeluaran harian untuk memantau biaya operasional.
  • Rekonsiliasi catatan dengan saldo kas atau rekening secara berkala.
  • Kelompokkan transaksi berdasarkan kategori agar mudah dianalisis.
  • Gunakan template atau software pembukuan untuk mempercepat pencatatan.
  • Lakukan evaluasi keuangan secara bulanan untuk menilai kondisi bisnis.
  • Arsipkan semua dokumen keuangan dalam folder khusus agar mudah ditemukan.

Baca juga: Begini Cara Membuat Catatan Keuangan Pribadi dan Contohnya

 

Contoh Pembukuan Keuangan Sederhana

Untuk membantu Anda memahami dasar pembukuan akuntansi bisnis, Anda dapat mulai dengan mempelajari format pencatatan yang paling sederhana seperti contoh di bawah ini.

1. Contoh Tabel Pemasukan dan Pengeluaran Harian

Tanggal

Keterangan

Pemasukan

Pengeluaran

Saldo

01-01-2025

Penjualan produk A

Rp150.000

-

Rp150.000

01-01-2025

Beli bahan baku

-

Rp50.000

Rp100.000

02-01-2025

Penjualan produk B

Rp200.000

-

Rp300.000

02-01-2025

Ongkos kirim

-

Rp20.000

Rp280.000

2. Contoh Buku Kas Bulanan

Tanggal

Pemasukan

Pengeluaran

Saldo Akhir

Minggu 1

Rp800.000

Rp300.000

Rp500.000

Minggu 2

Rp1.200.000

Rp400.000

Rp1.300.000

Minggu 3

Rp900.000

Rp350.000

Rp1.850.000

Minggu 4

Rp1.000.000

Rp500.000

Rp2.350.000

3. Contoh Pembukuan Piutang dan Hutang

A.   Buku Piutang

Nama Pelanggan

Tanggal

Jumlah

Jatuh Tempo

Status

Andi

03-01-2025

Rp150.000

10-01-2025

Belum Lunas

B.   Buku Hutang

Nama Supplier

Tanggal

Jumlah

Jatuh Tempo

Status

Toko Maju

05-01-2025

Rp200.000

12-01-2025

Lunas

 

Demikian pembahasan mengenai contoh pembukuan keuangan, mulai dari komponen penting yang perlu dicatat hingga format sederhana yang bisa langsung Anda terapkan. Pembukuan yang rapi bukan hanya membantu Anda memantau arus kas bisnis Anda lebih terukur.

Jika Anda ingin mengembangkan usaha dengan dukungan finansial yang lebih stabil, BFI Finance dapat membantu kebutuhan modal Anda melalui layanan pembiayaan dengan jaminan BPKB Motor, BPKB Mobil, hingga Sertifikat Rumah untuk mendukung kelancaran operasional bisnis Anda.

Seluruh layanan pembiayaan dari BFI Finance telah berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga keamanan dan transparansinya terjamin. Mari wujudkan pengelolaan bisnis yang lebih rapi dan stabil karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

Baca juga: 9 Cara Mengelola Keuangan Usaha yang dari Pinjaman

Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor pinjaman panjang hingga 7 tahun. Lihat Syarat

BPKB Motor

Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan. Lihat Syarat

BPKB Mobil

Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun. Lihat Syarat

Kategori : Bisnis