Umrah dan haji adalah ibadah yang sangat dinanti-nanti oleh banyak umat Muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan umrah karena berbagai alasan, seperti kondisi fisik yang kurang mendukung atau usia yang sudah lanjut.
Di sinilah konsep badal umrah hadir sebagai solusi, di mana seseorang bisa melaksanakan umrah atas nama keluarga atau orang lain yang tidak mampu berangkat sendiri. Lalu, apa itu badal umrah dan bagaimana tata caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Badal Umrah?
Badal umrah adalah pelaksanaan ibadah umrah yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain yang tidak mampu melaksanakan umrah secara langsung. Hal ini tercermin dalam namanya, yakni Badal, yang berarti pengganti atau wakil dalam bahasa Arab.
Oleh karena itu, badal umrah berarti menggantikan seseorang yang tidak bisa melaksanakan ibadah umrah karena kondisi tertentu, seperti sakit, usia yang sudah lanjut, atau bahkan telah meninggal dunia.
Secara hukum, badal umrah diperbolehkan dalam Islam. Meski demikian, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah dilaksanakan. Salah satunya adalah orang yang menggantikan harus sudah pernah melaksanakan umrah untuk dirinya sendiri. Selain itu, ada tata cara khusus yang harus dipenuhi guna memastikan ibadah terlaksana sesuai syariat Islam.
Syarat Badal Umrah
Sebelum melaksanakan badal umrah, terdapat beberapa syarat yang perlu Anda ketahui. Syarat-syarat ini mencakup kondisi dari orang yang diwakilkan, orang yang mewakili, serta beberapa ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.
Berikut adalah syarat-syarat badal umrah yang perlu Anda perhatikan.
1. Orang yang Diwakilkan Tidak Mampu Berangkat Sendiri
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah orang yang diwakilkan harus dalam kondisi tidak mampu melaksanakan umrah sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sakit yang menghalangi orang tersebut untuk berangkat ke tanah suci, usia yang sangat lanjut, atau bahkan meninggal dunia.
Dalam hal ini, badal umrah dapat dilakukan sebagai bentuk pengganti bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut.
2. Orang yang Mewakili Harus Sudah Melaksanakan Umrah
Syarat selanjutnya yakni orang yang akan melaksanakan badal umrah, atau disebut sebagai “wakil” harus sudah pernah melaksanakan umrah untuk dirinya sendiri. Hal ini untuk memastikan bahwa orang yang mewakili benar-benar memahami tata cara dan rukun umrah dengan baik.
Sebab, badal umrah bukan hanya sekadar mengunjungi Baitullah, tetapi juga melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan yang ada.
3. Orang yang Mewakili Harus Sehat
Orang yang akan melaksanakan ibadah ini harus berada dalam kondisi sehat. Kesehatan yang baik menjadi syarat untuk memastikan bahwa wakil dapat melaksanakan ibadah dengan lancar tanpa hambatan.
Jika orang yang mewakili dalam keadaan sakit, maka ibadah umrah yang dilakukan bisa terhalang dan tidak sah. Oleh karena itu, pastikan bahwa orang yang akan melakukannya benar-benar sehat dan mampu menjalani seluruh rangkaian ibadah umrah.
4. Izin dari Orang yang Diwakilkan atau Ahli Warisnya
Jenis umrah ini harus dilakukan dengan izin dari orang yang diwakilkan. Jika sudah meninggal, maka orang yang mewakili harus mendapat izin dari ahli warisnya.
Dalam hal ini, izin bisa diberikan secara lisan maupun tertulis, tergantung pada kesepakatan antara pihak yang membadalkan dan ahli waris.
5. Pelaksanaan Badal Umrah Dilakukan dengan Niat yang Ikhlas
Sama seperti ibadah umrah pada umumnya, badal umrah juga harus dilaksanakan dengan niat yang ikhlas karena Allah. Niat adalah bagian terpenting dalam setiap amal dan perbuatan sehingga ketulusan niat akan mengundang keberkahan dalam ibadah.
Baca Juga: 11 Persiapan Umroh yang Mesti Calon Jemaah Perhatikan
Tata Cara Melakukan Badal Umrah
Setelah memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi, Anda juga perlu memahami tata cara pelaksanaannya. Tata cara ini sangat penting agar ibadah yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Mandi Sunah dan Mengenakan Pakaian Ihram
Langkah pertama adalah mandi sunah untuk membersihkan diri. Setelah itu, orang yang mewakili harus mengenakan pakaian ihram, yaitu pakaian khusus yang digunakan oleh jamaah umrah saat memasuki Miqat (batas yang ditentukan untuk memulai ibadah umrah).
Pakaian ihram harus dikenakan dengan benar sesuai dengan syariat. Untuk pria, pakaian ihram berupa dua lembar kain putih yang tidak dijahit, sementara wanita mengenakan pakaian tertutup.
2. Niat Badal Umrah
Setelah mengenakan pakaian ihram, langkah berikutnya adalah melafalkan niat badal umrah. Niat ini dibaca dengan menyebutkan nama orang yang akan diwakili. Adapun bacaannya adalah:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى
"Nawaitul umrata 'an fulani waha’ramtu bihaa lillahi ta’ala"
Artinya: “Saya niat umrah untuk si Fulan dan saya berihram dengan umrah karena Allah Ta’ala.”
Selain niat di atas, ada pula bacaan niat alternatif yang bisa dibaca:
نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ
“Nawaitul umrata wa ahramtu biha lillāi ta‘ālā ‘an fulān (sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan)”
Artinya: “Aku menyengaja ibadah umrah dan aku ihram umrah karena Allah ta‘ala untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan)”
3. Memulai Umrah dari Miqat
Setelah membaca niat, jamaah harus menuju Miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ibadah umrah. Di sinilah mereka mulai untuk melaksanakan tawaf (berputar mengelilingi Ka'bah), sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah), serta tahallul (memotong rambut) sebagai rangkaian dari ibadah umrah yang sah.
4. Melaksanakan Rukun dan Wajib Umrah
Semua rukun dan wajib umrah harus dilakukan dengan baik. Rukun umrah meliputi niat, tawaf, sa’i, dan tahallul, sedangkan wajib umrah meliputi larangan tertentu yang tidak boleh dilanggar selama proses umrah berlangsung. Hal ini harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada untuk memastikan ibadah sah dan diterima oleh Allah SWT.
5. Doa dan Tawakal
Dalam setiap ibadah, sangat dianjurkan bagi Anda untuk berdoa dan tawakal kepada Allah. Doa ini bisa dipanjatkan untuk diri sendiri, orang yang diwakilkan, dan seluruh umat Islam. Dengan berdoa, diharapkan ibadah yang dilaksanakan menjadi lebih berkah dan mendapatkan pahala yang besar.
Dengan proses yang sesuai prinsip syariah, produk ini memberikan fleksibilitas untuk mewujudkan berbagai kebutuhan Anda dengan aman dan terjamin.
Itulah pembahasan lengkap seputar badal umrah, mulai dari niat, syarat, hingga tata caranya. Dengan memahami hal-hal tersebut, Anda bisa mengetahui bagaimana prosedur serta apa saja ketentuan yang perlu diperhatikan agar ibadah tetap sah dan diterima.
Untuk mencapai ibadah umrah yang mudah dan lancar, Anda perlu mempersiapkan diri, khususnya biaya umrah sejak jauh hari. Salah satunya adalah dengan mengajukan Pembiayaan Syariah melalui Unit Usaha Syariah (UUS) dari BFI Finance.
Anda dapat memperoleh pinjaman dengan akad syariah yang sesuai prinsip Islam sehingga lebih tenang dan aman dalam perencanaan ibadah. Dengan layanan Pembiayaan Modal Umrah, Anda bisa merencanakan keberangkatan umrah tanpa harus menunggu dana terkumpul seluruhnya.
Sebagai lembaga yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BFI Finance Syariah memberikan jaminan keamanan dalam setiap transaksi. Tak hanya itu, melalui pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang pembiayaan, Anda dapat memperoleh layanan yang tepercaya, proses yang mudah, serta solusi pembiayaan syariah yang sesuai kebutuhan.
Jadi, tunggu apa lagi? Manfaatkan kesempatan ini untuk memudahkan perjalanan ibadah umrah. Dengan BFI Finance Syariah, #JauhLebihTenang dalam mewujudkan perjalanan ibadah Anda.