Gaya Hidup

Tekanan Finansial: Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Penulis: Sarah Nadhifa
Diterbitkan: 16 December, 2025
64
Tekanan Finansial: Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Tekanan finansial sering muncul ketika pengeluaran tidak seimbang dengan pendapatan atau saat Anda merasa kesulitan mengatur keuangan.

Situasi seperti ini dapat memengaruhi kenyamanan hidup, termasuk kesehatan mental dan fisik, terutama di tengah kondisi ekonomi yang berubah-ubah.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis tekanan finansial, dampak yang mungkin muncul dalam kehidupan sehari-hari, serta tips menjaga kesehatan finansial agar keuangan tetap stabil dan lebih mudah dikelola. Yuk, simak!

 

Jenis Tekanan Finansial

Tekanan finansial dapat muncul dari berbagai situasi sehari-hari. Memahami sumbernya membantu Anda mengetahui langkah yang tepat untuk mengatasinya. Berikut beberapa jenis tekanan finansial yang sering terjadi:

1. Biaya Hidup Terus Meningkat

Kenaikan harga kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal sering menjadi pemicu tekanan finansial bagi banyak orang, terutama yang tinggal di kota besar. Situasi ini terasa makin berat ketika pendapatan bertambah lebih lambat dibandingkan dengan biaya hidup yang terus naik.

2. Cicilan dan Utang Konsumtif

Seseorang yang memiliki cicilan kartu kredit, pinjaman online, atau cicilan kendaraan dapat merasakan tekanan finansial karena harus membayar bunga dan tagihan setiap bulan. Kondisi ini biasanya semakin berat ketika total cicilan sudah melampaui sekitar 30% dari penghasilan.

3. Kebutuhan Darurat yang Tidak Terduga

Pengeluaran mendadak seperti biaya berobat, kerusakan rumah, atau kebutuhan penting anak sering muncul tanpa bisa diprediksi. Situasi seperti ini kerap membuat orang tertekan secara finansial, terutama ketika mereka belum memiliki simpanan khusus untuk keadaan darurat.

4. Tuntutan Sosial dan Budaya

Pada kebanyakan situasi, seseorang merasa perlu memenuhi berbagai keperluan sosial, seperti menghadiri acara keluarga, memberikan sumbangan saat hajatan, atau membantu kerabat yang membutuhkan. Kebiasaan ini sering dianggap sebagai bagian dari norma budaya, namun pengeluaran yang muncul tiba-tiba bisa membuat kondisi keuangan menjadi berat.

5. Keterlambatan Gaji

Keterlambatan gaji atau sistem pembayaran yang hanya diberikan sebulan sekali bisa menjadi penyebab tekanan finansial. Faktanya, masih ada perusahaan yang tidak bisa membayar karyawannya tepat waktu, dan kondisi ini membuat banyak orang kesulitan mengatur kebutuhan sehari-hari. Situasi ini akan terasa makin berat bagi mereka yang belum memiliki tabungan sebagai cadangan.

Baca juga: Cara Alokasi Gaji 5 Juta untuk Keuangan yang Sehat

 

Dampak Tekanan Finansial

Stres karena keuangan bisa berpengaruh pada berbagai sisi kehidupan, dari kesehatan fisik hingga hubungan sosial. Misalnya, seseorang yang terus-menerus khawatir tentang utang mungkin mengalami sakit kepala kronis atau konflik dengan pasangan. Berikut beberapa dampak yang sering muncul:

  • Gangguan kesehatan fisik: Stres berkepanjangan dapat memicu sakit kepala, gangguan pencernaan, sulit tidur, dan membuat tubuh lebih mudah sakit.
  • Kesehatan mental menurun: Masalah finansial dapat memunculkan kecemasan, rasa tertekan, hingga depresi karena pikiran terus terbebani soal uang.
  • Hubungan sosial terganggu: Tekanan finansial sering memicu konflik dengan pasangan atau keluarga, bahkan membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial.
  • Produktivitas menurun: Sulit fokus saat bekerja karena pikiran teralihkan oleh masalah keuangan, sehingga kinerja dan pencapaian target ikut terdampak.

 

Cara Menghadapi Tekanan Finansial

Setelah memahami dampak dari tekanan finansial, penting untuk mengetahui cara-cara efektif untuk menghadapinya. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat mengurangi beban mental sekaligus memperbaiki kondisi keuangan secara bertahap. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda menghadapi tekanan finansial:

1. Kontrol Emosi dan Lebih Tenang

Ketika stres terus menumpuk, rasa gelisah dan lelah emosional mudah muncul. Anda bisa meredakannya dengan cara sederhana seperti mengatur napas, duduk tenang, atau melakukan aktivitas yang membantu tubuh rileks.

Berbagi cerita dengan orang yang Anda percaya juga sangat membantu. Dukungan dari teman, keluarga, atau tenaga profesional dapat membuat beban terasa lebih ringan dan membantu Anda melihat situasi dengan lebih jelas.

2. Buat Rencana Keuangan

Menetapkan rencana keuangan membantu Anda punya arah yang jelas. Mulailah dari target kecil seperti melunasi utang ringan atau menabung untuk kebutuhan tertentu, lalu lanjutkan dengan tujuan jangka panjang seperti persiapan pensiun atau membeli rumah.

Ketika tujuan Anda spesifik, fokus jadi lebih mudah. Setiap pencapaian kecil memberi rasa puas dan membuat Anda merasa lebih mampu mengendalikan kondisi keuangan.

3. Minta Dukungan

Jika masalah keuangan terasa berat, konsultasi dengan perencana atau konsultan keuangan bisa sangat membantu untuk memberikan pandangan yang objektif dan menyusun strategi untuk mengelola utang, merencanakan masa depan, atau mengatur pengeluaran.

Dengan memahami kondisi aset, kewajiban, dan pilihan yang tersedia, Anda akan lebih percaya diri saat membuat keputusan finansial.

4. Latih Mindfulness

Saat menghadapi tekanan finansial, tubuh dan pikiran ikut menanggung bebannya. Kondisi ini sering membuat seseorang cepat cemas dan sulit berpikir jernih.

Untuk menenangkan diri, kamu bisa mencoba latihan sederhana seperti fokus pada napas, meditasi singkat, atau aktivitas relaksasi yang membuat tubuh lebih tenang. Kebiasaan ini membantu kamu lebih stabil secara emosional, sehingga tidak mudah merasa terhimpit ketika berhadapan dengan masalah keuangan.

Baca juga: 9 Cara Mengelola Utang Secara Efektif dan Bijak yang Dapat Anda Terapkan

 

Tips Menjaga Kesehatan Finansial

Untuk menjaga kesehatan finansial, kamu bisa mulai dari langkah-langkah sederhana yang membantu kondisi keuangan tetap stabil. Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan:

  • Periksa fasilitas finansial dari tempat kerja: Cari tahu apakah perusahaan menyediakan pelatihan keuangan, asuransi, atau dukungan finansial lain. Tanyakan langsung ke HR bila perlu.
  • Negosiasikan utang: Pertimbangkan konsolidasi utang atau minta penurunan bunga. Mintalah bantuan ahli keuangan untuk menemukan solusi terbaik.
  • Latih kesadaran finansial: Perhatikan setiap keputusan uang yang kamu buat. Hindari belanja impulsif dan kenali tanda stres finansial agar keputusan lebih bijak.
  • Gunakan jadwal keuangan: Atur arus uang dengan sistem yang terjadwal. Cara ini membantu kamu lebih disiplin sekaligus menghargai setiap kemajuan kecil.

 

Itulah penjelasan tentang tekanan finansial, mulai dari jenisnya hingga cara menjaga kesehatan finansial. Dengan memahami pemicu dan langkah penanganannya, Anda bisa membangun keuangan yang lebih stabil untuk jangka panjang dengan menabung, berinvestasi, hingga memulai usaha

Alih-alih berutang untuk hal-hal yang konsumtif, manfaatkan layanan pembiayaan untuk mengembangkan usaha. Dengan begitu, Anda bisa mengupayakan ketersediaan sumber penghasilan demi kelangsungan finansial rumah tangga. Kegiatan ekonomi yang menghasilkan atau produktif ini bisa dipenuhi dengan pembiayaan dari BFI Finance.

BFI Finance menyediakan layanan pinjaman dengan jaminan BPKB Motor, BPKB Mobil, atau Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari renovasi, pengembangan fasilitas, hingga kebutuhan mendesak.

Berpengalaman lebih dari 40 tahun dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BFI Finance memiliki rekam jejak dalam memproses pembiayaan secara aman dan membantu nasabah memenuhi kebutuhan keuangan sesuai regulasi.

Jangan biarkan beban finansial menumpuk. Manfaatkan dukungan yang tersedia, karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

Baca juga: 9 Cara Mengelola Keuangan Usaha yang Didapat dari Pinjaman

Kategori : Gaya Hidup
Sarah Nadhifa

Sarah Nadhifa

Content Writer & SEO

Sarah merupakan seorang SEO Strategist dan Content Writer dengan pengalaman lebih dari dua tahun di bidang literasi keuangan dan informasi umum seperti gaya hidup, bisnis, serta edukasi publik. Lulusan Ilmu Komunikasi dari Binus University ini memiliki minat kuat pada pengembangan konten yang informatif dan relevan bagi pembaca.