Pinjaman

Surat Penagihan Utang: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Admin BFI Diterbitkan: 28 October, 2025
Diperbarui: 28 October, 2025
28
Surat Penagihan Utang: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Dalam dunia bisnis, surat penagihan utang berfungsi sebagai pengingat bagi debitur agar segera melunasi kewajibannya sesuai perjanjian.

Surat ini biasanya dikeluarkan oleh kreditur yang telah memberikan pinjaman, barang, atau jasa, dan mirip dengan surat tagihan atau invoice.

Agar proses penagihan berjalan efektif, penting memahami cara penyusunan surat yang tepat. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai surat penagihan utang.

 

Apa Itu Surat Penagihan Utang?

Surat penagihan utang merupakan dokumen resmi dari kreditur kepada debitur untuk menagih kewajiban pembayaran.

Di dalamnya tercantum detail, seperti jumlah utang, tanggal jatuh tempo, dan batas waktu pelunasan.

Dalam dunia bisnis, surat ini berfungsi sebagai sarana komunikasi formal untuk mengingatkan debitur mengenai kewajibannya serta dapat dijadikan bukti tertulis bila terjadi sengketa terkait utang-piutang.

Fungsi Surat Penagihan Utang

Setelah memahami konsep terkait surat penagihan utang, penting juga untuk mengetahui fungsi utamanya dalam menjaga kelancaran transaksi dan hubungan bisnis. Berikut beberapa fungsi surat peringatan penagihan utang:

  • Pengingat utang: Surat penagihan berfungsi sebagai pengingat resmi bagi debitur yang mungkin lupa atau belum menyadari kewajibannya agar segera melunasi pembayaran.
  • Mencegah piutang macet: Pengiriman surat penagihan menunjukkan keseriusan kreditur dalam menagih utang. Hal ini dapat mendorong debitur untuk segera membayar sehingga mencegah terjadinya piutang macet.
  • Bukti transaksi: Surat penagihan menjadi dokumen resmi yang mencatat kewajiban pembayaran dari debitur kepada kreditur dan dapat digunakan sebagai bukti jika muncul sengketa hukum.
  • Dasar hukum utang piutang: Apabila permasalahan utang-piutang berlanjut ke ranah hukum, surat penagihan dapat dijadikan bukti tertulis bahwa kreditur telah melakukan penagihan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca juga: Tips Anti Gagal Bayar Saat Mengajukan Pinjaman

 

Format Surat Penagihan Utang

Secara umum, surat penagihan utang diterbitkan oleh pihak kreditur karena debitur belum melunasi kewajibannya hingga melewati jatuh tempo.

Format surat ini bisa berbeda-beda tergantung pada tujuan, sifat, dan kebijakan instansi yang menerbitkannya. Berikut format umum surat penagihan utang yang bisa dijadikan acuan.

1. Kop Surat

Bagian ini memuat identitas serta informasi kontak pihak pemberi pinjaman atau perusahaan, seperti nama, alamat, nomor telepon, email, dan logo.

Oleh karena itu, pastikan surat peringatan pembayaran utang selalu menggunakan kop surat resmi agar terlihat profesional dan mudah diidentifikasi.

2. Tanggal Surat

Bagian ini berisi tanggal saat surat dibuat atau diterbitkan. Pencantuman tanggal bertujuan untuk memberikan keterangan waktu yang jelas sebagai acuan dalam proses penagihan.

3. Nomor Surat

Nomor surat umumnya berisi kode atau nomor unik yang berfungsi sebagai identitas surat penagihan utang. Pencantuman kode ini membantu memudahkan proses pencatatan dan pengelolaan administrasi.

4. Alamat surat

Pada bagian ini, pastikan alamat penerima ditulis dengan jelas dan lengkap agar surat tidak salah kirim atau terlambat diterima.

5. Perihal Surat

Bagian perihal surat biasanya memuat judul atau tujuan dari surat tersebut, seperti “Surat Penagihan Utang” atau “Surat Peringatan Pembayaran Utang”. Pencantuman perihal membantu penerima memahami maksud dan isi surat secara cepat.

6. Salam Pembuka

Pada bagian ini, biasanya terdapat sapaan atau ungkapan penghormatan yang ditujukan kepada pihak peminjam, seperti “Dengan hormat”, “Yth.”, atau “Salam Sejahtera”.

Penggunaan salam pembuka tidak hanya berfungsi sebagai bentuk etika dalam surat-menyurat, tetapi juga memberikan kesan sopan dan profesional kepada penerima.

Selain itu, bagian ini menegaskan bahwa surat tersebut benar-benar ditujukan kepada pihak yang bersangkutan, yaitu debitur.

Baca juga: Mengenal Surat Perjanjian Utang: Fungsi dan Contohnya

7. Isi Surat

Bagian isi surat berisi pokok tujuan pembuatan surat, yaitu untuk menagih utang. Umumnya, bagian ini mencakup beberapa hal berikut:

  • Rincian transaksi utang, meliputi nomor invoice, tanggal, nomor pesanan, serta jenis, jumlah, dan harga barang atau jasa yang diberikan.
  • Batas jatuh tempo pembayaran, yaitu tanggal akhir pelunasan sesuai kesepakatan atau ketentuan hukum yang berlaku.
  • Sanksi atau konsekuensi, berisi tindakan yang akan diambil jika utang tidak dilunasi, seperti gugatan perdata, penagihan paksa, atau penyitaan aset.
  • Jumlah utang, mencantumkan total nominal yang harus dibayar, termasuk bunga, denda, atau biaya penagihan jika ada.
  • Negosiasi, berupa tawaran dari kreditur untuk mempermudah pelunasan, seperti potongan, cicilan, atau keringanan tertentu.
  • Cara pembayaran, menjelaskan metode pembayaran yang dapat dilakukan, misalnya melalui transfer bank, cek, atau tunai.

8. Salam Penutup

Bagian ini umumnya berisi ucapan terima kasih, permintaan, atau harapan yang ditujukan kepada pihak peminjam.

Contohnya, “Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya” atau “Mohon segera melakukan konfirmasi terkait pembayaran Anda”. Bagian ini juga berfungsi untuk menutup surat dengan nada yang sopan dan profesional.

9. Tanda Tangan

Bagian ini berisi nama, jabatan, dan tanda tangan pihak pemberi pinjaman atau perwakilan perusahaan yang mengeluarkan surat. Unsur tersebut berfungsi untuk menunjukkan keaslian dan keabsahan surat penagihan utang.

10. Kontak Informasi

Pada bagian ini, cantumkan alamat, email, atau nomor telepon yang dapat dihubungi agar debitur mudah melakukan konfirmasi pelunasan atau berdiskusi lebih lanjut.

 

Contoh Surat Penagihan Utang

Surat penagihan utang berfungsi sebagai pengingat resmi bagi pihak peminjam agar segera melunasi kewajibannya.

Dengan adanya surat ini, masalah utang-piutang dapat diselesaikan secara baik tanpa menimbulkan konflik.

Surat penagihan dapat ditujukan untuk individu maupun perusahaan. Berikut beberapa contohnya yang bisa dijadikan sebagai referensi.

1. Contoh Surat Penagihan Kepada Perusahaan

Surat penagihan utang dalam dunia bisnis mirip dengan invoice. Dokumen ini dikirimkan ke debitur agar piutang macet segera diselesaikan. Contohnya adalah sebagai berikut:

2. Contoh Surat Penagihan Kepada Perorangan

Contoh surat penagihan utang berikut ditujukan untuk debitur perorangan tanpa melibatkan lembaga atau instansi mana pun. Dengan kata lain, surat penagihan utang ini dibuat untuk kepentingan pribadi. Berikut contohnya:

3. Contoh Surat Penagihan dari Lembaga Keuangan

Pihak lembaga keuangan atau perusahaan pembiayaan, sebagai kreditur berhak untuk memberikan surat penagihan kepada nasabah yang belum melunasi kewajibannya. Berikut contohnya:

 

Itulah pembahasan mengenai pengertian, fungsi, hingga contoh surat penagihan utang yang penting dipahami, terutama bagi pelaku usaha agar proses pembayaran tetap lancar dan hubungan bisnis terjaga baik.

 

Berbicara tentang bisnis, tentunya keuangan perlu dijaga dengan baik. Untuk mendukung stabilitas keuangan bisnis, Anda dapat memanfaatkan solusi pembiayaan dari BFI Finance.

Tersedia berbagai pilihan pembiayaan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti pinjaman dengan jaminan BPKB motor, BPKB mobil, hingga Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan.

Semua layanan BFI Finance telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga proses pengajuan dana lebih aman dan tepercaya.
Wujudkan rencana keuangan dan dukung perkembangan bisnis Anda sekarang juga karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance!

Baca juga: Piutang Adalah: Definisi, Jenis, Contoh, Dan Perbedaanya dengan Hutang

Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor pinjaman panjang hingga 7 tahun. Lihat Syarat

BPKB Motor

Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan. Lihat Syarat

BPKB Mobil

Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun. Lihat Syarat

Kategori : Pinjaman