Puasa sunah adalah salah satu amalan istimewa yang memberikan banyak keutamaan, baik secara spiritual maupun kesehatan. Keutamaan dan manfaat puasa ini mencakup pahala yang berlipat hingga pertolongan di hari kiamat.
Pada tahun 2025, terdapat banyak kesempatan untuk menjalankan puasa sunah, mulai dari puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, hingga puasa di bulan-bulan mulia, seperti Rajab dan Muharam. Agar tidak terlewat, mari simak jadwal lengkap puasa sunah 2025 beserta keutamaannya dalam artikel ini!
Jadwal Puasa Sunah 2025
Tahun 2025 bertepatan dengan tahun Hijriah 1446 dan 1447, yang di dalamnya terdapat banyak momen ibadah, termasuk puasa sunah. Ibadah ini menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus meneladani sunah Rasulullah Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Agar lebih siap dalam menjalaninya, berikut jadwal lengkap puasa sunah sepanjang 2025 yang dapat Anda jadikan panduan:
Tanggal Masehi |
Bulan Hijriah |
Jenis Puasa |
13-15 Januari 2025 |
Rajab |
Puasa Ayyamul Bidh |
12-14 Februari 2025 |
Syakban |
Puasa Ayyamul Bidh |
14 Februari 2025 |
Syakban |
Puasa Nishfu |
Mulai 1 April 2025 |
Syawal |
Puasa Syawal (6 hari) |
12-14 April 2025 |
Syawal |
Puasa Ayyamul Bidh |
11-13 Mei 2025 |
Dzulqaidah |
Puasa Ayyamul Bidh |
4 Juni 2025 |
Zulhijah |
Puasa Tarwiyah |
5 Juni 2025 |
Zulhijah |
Puasa Arafah |
10-12 Juni 2025 |
Zulhijah |
Puasa Ayyamul Bidh |
4 Juli 2025 |
Muharam |
Puasa Tasu'a |
5 Juli 2025 |
Muharam |
Puasa Asyura |
4-6 Juli 2025 |
Muharam |
Puasa Muharam |
8-10 Juli 2025 |
Muharam |
Puasa Ayyamul Bidh |
7-9 Agustus 2025 |
Shafar |
Puasa Ayyamul Bidh |
6-8 September 2025 |
Rabi'ul Awal |
Puasa Ayyamul Bidh |
5-7 Oktober 2025 |
Rabi'ul Akhir |
Puasa Ayyamul Bidh |
4-6 November 2025 |
Jumadil Ula |
Puasa Ayyamul Bidh |
4-6 Desember 2025 |
Jumadil Akhirah |
Puasa Ayyamul Bidh |
Macam-Macam Puasa Sunah
Selain mengetahui jadwal puasa sunah 2025, penting juga untuk mengenal macam-macam puasa sunah beserta hadis yang menyertainya. Dengan memahami makna dan keutamaannya, Anda dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih bersemangat. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunah pada hari Senin dan Kamis merupakan amalan yang rutin dilakukan oleh Rasulullah Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam. Ibadah ini termasuk sunah muakkad, yaitu amalan sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW pernah menjelaskan keutamaan dua hari ini dalam sebuah hadis:
"Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā mengampuni setiap muslim (atau mukmin), kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā berkata, 'Tangguhkanlah untuk keduanya.” (HR Ahmad, no 74-75).
2. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ini dikenal sebagai “puasa hari putih” karena dilaksanakan saat bulan purnama yang cahayanya paling terang, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriyah. Rasulullah Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam sangat menganjurkan puasa ini karena keutamaannya yang besar.
"Berpuasalah tiga hari dalam sebulan, karena satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat." (HR. Bukhari no. 1976).
Jika dikerjakan secara rutin setiap bulan, maka pahalanya setara dengan puasa sepanjang tahun. Ini menjadi salah satu bentuk istiqamah dalam memperkuat hubungan spiritual dengan Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā di luar bulan Ramadan.
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Zulhijah, bersamaan dengan pelaksanaan wukuf oleh jemaah haji di Padang Arafah. Bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, puasa ini sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar.
Rasulullah Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda, "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang" (HR Muslim no. 1162, Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud).
4. Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharam, dan biasanya didahului dengan puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharam. Ibadah ini dilakukan untuk mengenang peristiwa diselamatkannya Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir’aun.
Sebagai bentuk rasa syukur atas peristiwa tersebut, Rasulullah Ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam menganjurkan umat Islam untuk berpuasa. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan:
“Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Untuk membedakan diri dari kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura, umat Islam disunahkan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Dengan demikian, puasa Tasu’a dan Asyura menjadi rangkaian ibadah yang penuh makna dan sarat keutamaan.
5. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Ibadah ini dianggap sebagai pelengkap yang menyempurnakan puasa Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim no. 1164)
Selain menambah pahala, puasa ini membantu mempertahankan ritme ibadah dan menjaga semangat spiritual yang telah dibangun selama bulan Ramadan.
6. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan jenis puasa sunah yang paling disukai oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Pelaksanaannya berselang, yaitu berpuasa satu hari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.
“Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Itulah puasa Daud.” (HR. Bukhari no. 3418 dan Muslim no. 1159)
Ibadah ini mencerminkan kedisiplinan serta keseimbangan dalam beribadah karena dilakukan secara konsisten tanpa membebani diri secara berlebihan.
7. Puasa Bulan Muharam
Selain puasa Tasu’a dan Asyura, Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak puasa di sepanjang bulan Muharram, sebagaimana dalam sabdanya yang berbunyi:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah di bulan Allah, yaitu Muharam.” (HR. Muslim no. 1163)
Muharam termasuk salah satu bulan haram yang penuh kemuliaan, di mana setiap amal ibadah di dalamnya diberi ganjaran pahala yang berlipat.
8. Puasa Bulan Sya'ban
Syakban merupakan bulan yang paling sering diisi dengan puasa oleh Rasulullah SAW setelah Ramadan.
“Beliau biasa berpuasa di bulan Syakban seluruhnya (atau sebagian besar).” (HR. Bukhari no. 1969, Muslim no. 1156)
Amalan puasa di bulan ini berfungsi sebagai latihan menyambut Ramadan serta menjadi waktu istimewa ketika catatan amal manusia diangkat kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā.
9. Puasa Tarwiyah
Puasa ini dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah, sehari sebelum puasa Arafah. Banyak ulama menganjurkan pelaksanaannya sebagai bentuk persiapan spiritual menuju hari Arafah.
Salah satu keutamaannya adalah sebagai bentuk persiapan spiritual menjelang hari Arafah. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa puasa ini memiliki fadhilah berupa pengampunan dosa selama satu tahun.
Baca juga: 27 Ide Jualan Buka Puasa yang Laris dengan Modal Kecil
Keutamaan Puasa Sunah
Puasa sunah tidak sekadar ibadah pelengkap, melainkan jalan untuk meraih keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Setiap jenis puasa sunah memiliki nilai spiritual dan keutamaan yang luar biasa. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan keutamaan dari puasa sunah:
- Menghapus dosa kecil.
- Mendekatkan diri kepada Allah.
- Melatih sabar dan ikhlas.
- Menumbuhkan disiplin dan kontrol diri.
- Menambah pahala kebaikan.
- Menyempurnakan puasa wajib.
- Melindungi dari api neraka.
- Menyucikan jiwa dan menambah takwa.
- Memberi syafaat di akhirat.
- Mendapat pertolongan di hari kiamat.
- Menumbuhkan cinta pada ibadah.
- Doa lebih mudah dikabulkan.
Itulah informasi mengenai jadwal puasa sunah 2025. Dengan mengetahui jadwalnya, Anda dapat mempersiapkan diri dan tidak ketinggalan menunaikan ibadah yang sarat keutamaan ini. Salah satu keutamaannya adalah doa yang lebih mudah dikabulkan. Ini merupakan waktu yang tepat untuk memohon segala hajat dan kebutuhan kepada Allah SWT.
Selain melalui doa, penting juga untuk mengimbanginya dengan senantiasa berikhtiar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu bentuk usaha yang dapat Anda lakukan adalah mengajukan Pembiayaan Syariah melalui Unit Usaha Syariah (UUS) dari BFI Finance. Anda dapat memperoleh pinjaman dengan akad syariah (akad ijarah dan akad murabahah).
Melalui Pembiayaan Multiguna Syariah, Anda dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, mulai dari tambahan modal usaha, pembelian barang, hingga pengadaan jasa. Dengan proses yang sesuai prinsip syariah, Unit Usaha Syariah BFI Finance (BFI Finance Syariah) hadir sebagai solusi amanah untuk membantu mewujudkan kebutuhan Anda.
Selain itu, BFI Finance juga berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga Anda dapat merasa tenang akan keamanannya. Jadi, mari maksimalkan usaha Anda tidak hanya dengan doa dan ibadah, tetapi juga melakukan ikhtiar yang tepat. Dengan BFI Finance Syariah, #JauhLebihTenang dalam mewujudkan impian Anda.