Israf adalah salah satu perilaku yang sering disebut dalam ajaran Islam sebagai tindakan yang berlebihan dalam penggunaan atau pengeluaran sesuatu. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai definisi israf, dalil-dalil terkait, bahaya perilaku israf, perbedaannya dengan mubazir, dan contoh-contoh perilaku israf.
1. Apa itu Israf?
1.1 Definisi Israf
Secara bahasa, kata israf berasal dari bahasa arab "asrafa" yang berarti berlebihan atau melampaui batas. Dalam konteks syariat Islam, israf adalah tindakan atau gaya hidup yang melampaui batas kewajaran dalam penggunaan harta, waktu, makanan, atau sumber daya lainnya.
Israf tidak hanya mencakup pemborosan materi, tetapi juga perilaku berlebihan dalam segala aspek kehidupan, seperti makan dan minum yang berlebihan, berpakaian secara berlebihan, atau melakukan tindakan yang tidak bermanfaat.
1.2 Dalil Israf
Islam melarang perilaku israf karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan kemudaratan dalam kehidupan individu dan masyarakat. Beberapa dalil yang melarang israf di antaranya:
QS Al-Isra': 26
"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros."
Ayat ini menekankan pentingnya menggunakan harta secara bijaksana dan melarang pemborosan.
QS Al-A'raf: 31
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah membenci perilaku berlebihan dalam hal konsumsi dan mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan.
QS Al-Isra': 27
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
Ayat ini memperingatkan bahwa orang yang boros termasuk golongan yang disamakan dengan saudara setan.
Baca Juga: Estimasi Rincian Biaya Masuk Pesantren di Indonesia, Tertarik?
2. Bahaya Perilaku Israf
2.1 Dibenci oleh Allah Subhanahu wa ta'ala
Israf merupakan tindakan yang dibenci oleh Allah, karena mencerminkan ketidaksyukuran atas nikmat yang diberikan. Orang yang berlebihan menunjukkan ketidakseimbangan dalam menjalani kehidupan dan melanggar prinsip moderasi yang dianjurkan dalam Islam.
2.2 Menjadi Sahabat Syaitan
Orang yang melakukan israf dianggap sebagai saudara setan. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa setan memiliki sifat boros dan tidak bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya:
QS Al-Isra': 27
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
2.3 Menjadi Orang yang Tercela & Menyesal
Perilaku berlebihan sering kali berujung pada penyesalan. Misalnya, menghamburkan uang untuk hal yang tidak perlu bisa menyebabkan kesulitan finansial di masa depan. Akhirnya, seseorang yang berlebihan akan menyesali tindakannya yang tidak bijaksana.
2.4 Menjadi Orang yang Tersesat
Israf dapat menyesatkan manusia dari jalan yang benar. Orang yang terlalu fokus pada duniawi dan kemewahan sering kali melupakan kewajiban agama dan tanggung jawab sosialnya.
3. Perbedaan Israf dan Mubazir
3.1 Israf
Israf ialah tindakan berlebihan yang melampaui batas kebutuhan, meskipun sesuatu yang digunakan sebenarnya halal. Contoh israf termasuk makan dan minum secara berlebihan, menggunakan pakaian mewah yang tidak diperlukan, atau menghabiskan waktu untuk hal yang tidak produktif.
3.2 Mubazir
Mubazir lebih spesifik kepada pemborosan atau penyia-nyiaan harta. Perbedaan utamanya adalah bahwa mubazir merujuk pada tindakan membuang sesuatu tanpa manfaat sama sekali, sedangkan israf bisa melibatkan penggunaan yang masih memiliki manfaat tetapi dilakukan secara berlebihan.
3.3 Contoh Perbedaan Israf dan Mubazir
Contoh Mubazir:
● Membeli makanan dalam jumlah besar dan membiarkannya busuk tanpa dimakan.
● Membuang pakaian yang masih layak pakai hanya karena mengikuti tren baru.
Contoh Israf:
● Mengonsumsi makanan mahal secara berlebihan meskipun kebutuhan sudah terpenuhi.
● Menggunakan pakaian mewah dan aksesori mahal untuk pamer, padahal sudah memiliki pakaian yang memadai.
Baca Juga: Ijarah Adalah: Pengertian, Rukun, dan Ketentuannya
4. Contoh Perilaku Israf
- Mengadakan pesta besar-besaran dengan makanan berlebih yang akhirnya terbuang sia-sia.
- Menggunakan air secara berlebihan saat berwudhu atau mandi.
- Membeli pakaian mahal dan berlebihan yang tidak sesuai kebutuhan.
- Menghabiskan uang untuk barang-barang mewah yang tidak bermanfaat.
- Menggunakan waktu untuk hiburan tanpa batas hingga melupakan kewajiban.
- Membeli barang elektronik terbaru secara terus-menerus meskipun barang lama masih berfungsi dengan baik.
Israf merupakan perilaku berlebihan yang dilarang dalam Islam karena dapat membawa dampak buruk secara spiritual, sosial, dan finansial. Dalil-dalil dari Al-Qur'an menegaskan bahwa Allah membenci orang yang berlebihan dan mendorong umat Islam untuk hidup secara sederhana dan seimbang.
Meskipun israf sering disamakan dengan mubazir, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam definisi dan penerapannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari kedua perilaku ini dengan mengelola sumber daya secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Semoga artikel ini membantu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang israf dan menginspirasi kita untuk menjalani hidup yang lebih seimbang sesuai ajaran Islam.
—
BFI Finance melayani pembiayaan syariah untuk berbagai kebutuhan mulai dari pembelian mobil bekas, keberangkatan umrah, biaya pendidikan, pembelian barang dagang, renovasi rumah, modal usaha, sewa ruko dan lainnya.
#JauhLebihTenang ajukan pembiayaan syariah Anda di BFI Finance.