Peringkat Nasional Jangka Panjang BFI Finance Naik Menjadi ‘AA-(idn)’ dengan Outlook Stabil


Jakarta, 2 Maret 2023 - Fitch Ratings Indonesia (Fitch) menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) menjadi 'AA-(idn)', dari 'A+(idn)'. Outlook Stabil. Fitch juga telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Pendek menjadi 'F1+(idn)', dari 'F1(idn)', dan peringkat Obligasi mata uang lokal menjadi 'AA-(idn)', dari 'A+(idn)'.


Peningkatan tersebut mencerminkan cakupan likuiditas dan kapasitas pembayaran utang BFI Finance yang tetap terjaga dengan sehat dan sesuai dengan peringkatnya yang kini lebih tinggi, seiring dengan pembiayaan yang tetap tumbuh di tengah pemulihan pascapandemi Covid-19 berkat kualitas aset BFI Finance yang baik, profitabilitas yang memadai, dan leverage yang rendah.


Peringkat Nasional 'AA' menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Risiko gagal bayar relatif tidak berbeda jauh dengan emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.


Peringkat Nasional ‘F1’ menunjukkan bahwa kapasitas perusahaan dalam membayar komitmen keuangan tepat waktu relatif paling kuat terhadap emiten atau kewajiban lain di negara yang sama. Di bawah skala Peringkat Nasional lembaga tersebut, peringkat ini ditetapkan ke risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten lain di Indonesia. Ketika profil likuiditas sangat baik, maka "+" ditambahkan ke peringkat yang sudah ditetapkan.


FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT
 

PERINGKAT NASIONAL
 

Profil Kredit yang Memuaskan: Peningkatan peringkat mencerminkan profitabilitas BFI Finance yang berada di atas rata-rata industri, leverage yang rendah, dan kebijakan likuiditas yang stabil akan membantu mempertahankan kapasitas pembayaran utang yang memuaskan, sepadan dengan tingkat peringkatnya yang kini lebih tinggi. Kondisi kredit yang kuat ini akan bertahan melalui siklus kredit, didukung oleh status BFI Finance sebagai perusahaan pembiayaan independen terbesar di Indonesia, pemimpin ceruk (niche) di pasar pembiayaan kendaraan bekas, dan tim manajemen yang berpengalaman.
 

Pembiayaan Kendaraan Bekas: BFI Finance menjalankan sebagian besar operasional bisnisnya pada pembiayaan kembali (refinancing) kendaraan bekas, yang menyumbang 77% dari portofolionya pada tahun 2022, khususnya dengan jaminan mobil bekas. BFI Finance memimpin pangsa pasar sebesar 20% di segmen pembiayaan kendaraan bekas. BFI Finance telah melakukan diversifikasi ke segmen bisnis lain, seperti pembiayaan alat berat dan properti, meskipun masih dalam skala terbatas.
 

Kualitas Aset yang Dapat Diterima: Fitch meyakini adanya pemantauan dan pengendalian risiko yang kuat dari BFI Finance untuk mendukung kualitas aset melalui ekonomi, didukung oleh pengalaman manajemen di ceruk pasar yang ditargetkan. Hal ini terlepas dari eksposur BFI Finance pada segmen pembiayaan kendaraan bekas yang berisiko lebih tinggi. Rasio pembiayaan bermasalah BFI Finance pada tahun 2022 adalah sebesar 1,0% (2021: 1,3%), di bawah rata-rata industri sebesar 2,3%. Net charge-off sebesar 1,0% juga berada di bawah banyak perusahaan sejenis. Kinerja kualitas aset BFI Finance stabil dalam satu dekade terakhir. Perusahaan telah menyelesaikan portofolio pinjaman yang direstrukturisasi terkait pandemi.
 

Bisnis Margin Tinggi: Segmen bisnis utama BFI Finance memiliki margin yang lebar dan cenderung melayani debitur yang tidak terlalu mempermasalahkan harga. Hal ini akan mengurangi dampak kenaikan suku bunga acuan baru-baru ini serta volatilitas biaya provisi pada profitabilitas. Laba sebelum pajak /aset rata-rata BFI Finance meningkat menjadi 11,9% pada tahun 2022 (2021: 9,2%; rata-rata industri 2022: 5,6%), di tengah penurunan biaya provisi dan pendanaan hampir sepanjang tahun. Diharapkan bahwa peningkatan biaya pendanaan dapat dikelola oleh Perusahaan.
 

Kapitalisasi di Atas Rata-Rata: Leverage BFI Finance yang diukur dengan utang/ekuitas berwujud meningkat menjadi 1,4x pada tahun 2022 (2021: 1,0x; rata-rata industri 2022: 2,1x) karena pertumbuhan pinjaman sebesar 40% selama tahun tersebut. Meskipun demikian, rasio tetap rendah sepenuhnya dan leverage diperkirakan akan tetap di bawah 2,5x seiring berkembangnya Perusahaan, mengingat toleransi leverage yang konservatif dan modal internal yang memadai.
 

Penyangga Likuiditas yang Memadai: BFI Finance diyakini dapat mempertahankan cakupan likuiditas yang memuaskan, didukung oleh kesenjangan jatuh tempo aset-liabilitas yang positif yang memiliki ketahanan terhadap tekanan, dan jumlah besar fasilitas pendanaan yang belum digunakan. BFI Finance memiliki profil cakupan likuiditas yang memadai sebesar 300% pada tahun 2022, yang diukur sebagai berikut: kas + fasilitas komitmen yang belum ditarik + arus kas masuk piutang yang diproyeksi dalam satu tahun / pembayaran utang yang diproyeksi dalam satu tahun.


PERINGKAT UTANG
 

Obligasi BFI Finance di peringkat pada tingkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjangnya, sesuai dengan kriteria Fitch, karena mewakili kewajiban langsung BFI Finance dan berperingkat pari passu dengan kewajiban lainnya dalam kelas utang yang sama. Kewajiban dijamin sebesar 50% dengan piutang Perusahaan.
 

SENSITIVITAS PERINGKAT
 

PERINGKAT NASIONAL
 

Faktor-faktor yang dapat, secara individu atau kolektif, menyebabkan tindakan pemeringkatan negatif/penurunan peringkat:
−    Penurunan rasio coverage yang berkelanjutan di bawah 2x akan menjadi negatif terhadap peringkat, yang diukur sebagai berikut: kas + ekspektasi arus masuk piutang selama satu tahun dipotong sebesar 50% + fasilitas yang tidak digunakan / ekspektasi arus keluar pembayaran utang selama satu tahun.

 

−    Profil keuangan yang melemah, termasuk penurunan kualitas aset yang signifikan, dengan rasio pembiayaan bermasalah tetap di atas 2%, penurunan penyangga likuiditas yang menyebabkan ketidakcocokan aset-liabilitas jangka pendek di bawah tekanan, atau leverage yang jauh lebih tinggi. Peningkatan selera risiko yang signifikan, termasuk ekspansi ke produk yang belum teruji atau lebih berisiko, atau melonggarnya standar underwriting juga akan berdampak negatif pada peringkat.
 

Faktor-faktor yang dapat, secara individu atau kolektif, mengarah pada tindakan pemeringkatan positif/peningkatan peringkat:
−    Tindakan pemeringkatan yang positif terjadi jika kondisi perusahaan pembiayaan di Indonesia telah meningkat secara signifikan, kemungkinan didorong oleh peningkatan peringkat negara Indonesia atau penguatan yang signifikan dalam kerangka peraturan untuk perusahaan pembiayaan nonbank ke standar yang mendekati perbankan, bersamaan dengan peningkatan yang signifikan dalam waralaba, kombinasi bisnis dan profil keuangan BFI Finance. Namun, hal ini kemungkinan tidak akan terjadi dalam jangka menengah.

 

PERINGKAT UTANG
 

Peringkat Obligasi BFI Finance sensitif terhadap perubahan Peringkat Nasional Jangka Panjangnya. Setiap tindakan negatif atau positif pada Peringkat Nasional Jangka Panjang akan menghasilkan tindakan yang sesuai pada peringkat Obligasi.


SKENARIO PEMERINGKATAN TERBAIK/TERBURUK
 

Peringkat Kredit Skala Internasional Lembaga Keuangan memiliki skenario kasus peningkatan peringkat terbaik (didefinisikan sebagai persentil ke-99 dari transisi peringkat, diukur dalam arah yang positif) yaitu tiga level dalam kurun waktu tiga tahun; dan skenario kasus penurunan peringkat terburuk (didefinisikan sebagai persentil ke-99 dari transisi peringkat, diukur dalam arah yang negatif) yaitu empat level dalam kurun waktu tiga tahun. Rentang peringkat kredit dari skenario kasus terbaik dan terburuk untuk semua kategori pemeringkatan berkisar dari ‘AAA’ hingga ‘D’. Peringkat kredit skenario kasus terbaik dan terburuk didasarkan pada kinerja historis.
 

Informasi tambahan dapat diperoleh di Fitchratings