Fitch Mengafirmasi Peringkat BFI Finance Indonesia di 'AA-(idn)' dengan Outlook Stabil


Jakarta, 27 Februari 2024 – Fitch Ratings Indonesia (Fitch) telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT BFI Finance Indonesia Tbk di ‘AA-(idn)’ dengan outlook Stabil. Fitch juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendek di ‘F1+(idn)’ dan peringkat Obligasi dalam mata uang lokal di ‘AA-(idn)’.


Peningkatan Peringkat Nasional 'AA' menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan dengan emiten atau surat utang lainnya di negara yang sama. Risiko gagal bayar inheren hanya sedikit berbeda dari emiten atau surat utang dengan peringkat tertinggi di negara tersebut.


Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau surat utang lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan emiten lain di Indonesia. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, maka tanda "+" ditambahkan ke peringkat yang sudah ditetapkan.


FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Profil Independen (Stand-Alone) yang Mendasari Peringkat: Peringkat BFI Finance mencerminkan posisi pasar yang sudah mapan sebagai perusahaan pembiayaan dan leasing yang independen dan terbesar di Indonesia, profitabilitas berada di atas pesaingnya yang didukung oleh segmentasi pasar dalam pembiayaan mobil bekas, leverage yang rendah, dan cakupan likuiditas yang memadai. Faktor-faktor ini harus mendukung kapasitas pembayaran utang perusahaan di berbagai siklus ekonomi.

Pembiayaan Kendaraan Bekas: Fitch memperkirakan BFI Finance tetap fokus pada  segmen pasar dalam pembiayaan kendaraan bekas. Hal ini terutama mencakup pembiayaan kendaraan roda empat bekas, di mana BFI Finance memimpin pangsa pasar sekitar 20%, dibandingkan dengan pangsa pasar yang lebih kecil dalam keseluruhan piutang sektor pembiayaan dan sewa guna usaha sebesar 3%-4%. BFI Finance telah melakukan diversifikasi ke segmen bisnis lain, seperti pembiayaan alat berat dan pembiayaan berbasis properti, namun lini-lini bisnis ini diperkirakan masih akan tetap kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan portofolionya.

Kualitas Aset yang Tangguh: Fitch memandang komposisi portofolio pembiayaan dari BFI Finance memiliki risiko yang lebih tinggi, namun standar underwriting dan pengendalian risiko yang kuat membantu BFI Finance memitigasi fluktuasi kualitas aset. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) naik sedikit menjadi 1,4% pada akhir tahun 2023 (2021: 1,0%) karena dampak serangan siber pada akhir bulan Mei 2023 sehingga menghambat pertumbuhan pembiayaan dan kapabilitas penagihan. Meskipun demikian, rasio NPF masih di bawah angka industri sebesar 2,4%, dan provisi kredit yang mencakup 255% NPF memberikan penyangga terhadap potensi tunggakan lebih lanjut. Kami memahami dari BFI Finance bahwa pencadangan aset bermasalah baru telah berkurang, dan Perusahaan telah menerapkan langkah-langkah preventif untuk memperkuat pertahanan terhadap risiko serangan siber di masa mendatang.

Profitabilitas di Atas Industri: Margin bunga bersih yang besar pada bisnis utama pembiayaan mobil bekas oleh BFI Finance mendukung profitabilitasnya yang sehat. Hal ini juga memberikan penyangga yang memadai terhadap risiko biaya penyediaan atau pendanaan yang lebih tinggi. Laba sebelum pajak/aset rata-rata turun menjadi 8,8% pada tahun 2023 (2022: 11,9%) karena biaya pencadangan dan biaya lainnya yang lebih tinggi setelah terjadinya serangan siber. Meski demikian, profitabilitas BFI Finance masih jauh di atas rata-rata industri sebesar 5,6% pada akhir tahun 2023. Selain itu, Fitch menilai BFI Finance memiliki fleksibilitas untuk membebankan biaya pendanaan yang lebih tinggi kepada pelanggannya, yang cenderung kurang mempermasalahkan harga.

Leverage yang Moderat Mendukung Peringkat: Fitch memperkirakan kapitalisasi BFI Finance akan didukung oleh pembentukan modal internal yang memadai dan toleransi leverage yang konservatif dari perusahaan. Utang/ekuitas berwujud BFI Finance tetap rendah yaitu sebesar 1,4x pada tahun 2023 (2022: 1,4x), dan Fitch tidak memperkirakan peningkatan leverage yang berlebihan seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Leverage yang moderat adalah kunci untuk menjaga penyangga yang memadai terhadap penurunan nilai aset dan tekanan likuiditas.

Penyangga Likuiditas yang Memadai: Fitch memperkirakan BFI Finance  dapat mempertahankan  kecukupan likuiditas yang memadai untuk kewajiban jangka pendek, didukung oleh jumlah dana kas yang yang sangat besar dan fasilitas kredit (dengan komitmen) yang belum ditarik. Rasio kecukupan likuiditasnya, yang dihitung sebagai kas + fasilitas kredit (dengan komitmen) yang belum ditarik/utang jangka pendek, tetap stabil di 1,2x pada akhir tahun 2023 (2022: 1,2x). Kecukupan likuiditas BFI Finance didukung dengan piutang jangka pendek yang melebihi kewajiban pembayaran utang jangka pendeknya. Pendanaan Perusahaan sebagian besar didasarkan pada jaminan atau jaminan sebagian, namun Perusahaan memiliki akses terhadap berbagai pemberi pinjaman yang terdiversifikasi dan semakin bertambah serta pasar Obligasi di dalam negeri.
 

SENSITIVITAS PERINGKAT

Faktor-faktor yang Dapat, Secara Individual atau Kolektif, Menyebabkan Tindakan Pemeringkatan Negatif/Penurunan Peringkat
Penurunan kualitas aset yang signifikan, seperti yang ditunjukkan oleh rasio NPF yang bertahan di atas 2%, leverage yang jauh lebih tinggi, atau penurunan penyangga likuiditas yang menyebabkan ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas jangka pendek, akan berdampak negatif pada peringkat. Untuk faktor yang kedua, penurunan berkelanjutan dalam rasio cakupan likuiditas di bawah 2x (kas + perkiraan arus masuk piutang satu tahun didiskon sebesar 50% + fasilitas komitmen yang belum digunakan) dibandingkan dengan utang jangka pendek yang jatuh tempo, akan mendorong pemeringkatan menjadi negatif.

Penurunan yang berkelanjutan pada BFI Finance, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan pangsa pasar atau pendapatan operasional yang terus-menerus, mungkin berdampak negatif terhadap peringkat. Peningkatan signifikan dalam selera risiko, seperti pelonggaran standar underwriting atau ekspansi cepat ke produk-produk yang belum teruji atau produk yang lebih berisiko, atau insiden operasional yang berulang seperti serangan siber, yang menandakan pengendalian risiko yang lebih lemah dari perkiraan, juga akan berdampak negatif pada peringkat.

 

Faktor-faktor yang Dapat, Secara Individu atau Bersama, Mengarah pada Tindakan Pemeringkatan Positif/Kenaikan Peringkat
Tindakan pemeringkatan positif hanya mungkin terjadi jika kondisi operasional perusahaan pembiayaan dan leasing di Indonesia telah menguat secara signifikan, kemungkinan didorong oleh peningkatan peringkat Republik Indonesia atau perbaikan kerangka peraturan di sektor tersebut, ditambah dengan perbaikan yang berkelanjutan pada  jaringan (franchise) dan profil keuangan BFI Finance. Namun, Fitch memperkirakan kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan.

 

EFEK

PERINGKAT UTANG DAN INSTRUMEN LAINNYA: FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT

Obligasi BFI Finance berada pada tingkat peringkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang karena Obligasi tersebut merupakan kewajiban langsung BFI Finance dan memiliki peringkat pari passu dengan kewajiban lainnya dalam kelas utang yang sama.

Kewajiban tersebut dijamin sebesar 50% dari piutang perusahaan, namun Fitch tidak melihat hal ini sebagai peningkatan kredit, sesuai dengan kriteria Fitch untuk entitas di Indonesia.


PERINGKAT UTANG DAN INSTRUMEN LAINNYA: SENSITIVITAS PERINGKAT

Peringkat Obligasi BFI Finance sensitif terhadap perubahan Peringkat Nasional Jangka Panjang. Setiap tindakan negatif atau positif terhadap Peringkat Nasional Jangka Panjang emiten akan mengakibatkan tindakan serupa terhadap peringkat Obligasi.

Informasi tambahan dapat diperoleh di Fitchratings