Gaya Hidup

Penyebab dan Cara Mengelola Stres di Lingkungan Kerja

Admin BFI
6 June 2022
4424
Penyebab dan Cara Mengelola Stres di Lingkungan Kerja

Stres menjadi salah satu sumber penyakit yang kerap kali dihadapi dan dialami oleh hampir semua orang. Mulai dari bertengkar dengan teman atau kerabat, tagihan yang harus dibayarkan, biaya mendesak, keperluan sehari-hari, masalah percintaan, hingga masalah di tempat kerja. 

Stres di tempat kerja menjadi salah satu hal yang sering dirasakan sebagian besar orang karena mereka menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Oleh karena itu, sangat penting menjaga kesehatan mental agar tidak stres di tempat kerja. Di artikel ini, akan dibahas lebih dalam mengenai stres di tempat kerja dan cara mengelola stres di tempat kerja. 

 

Stres Terkait Pekerjaan 

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stres terkait pekerjaan adalah pola reaksi yang terjadi saat pekerja dihadapkan dengan tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kerja yang membuat pekerja membutuhkan adaptasi lebih tinggi dan usaha lebih keras untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. 

Stres di tempat kerja dapat berakibat pada kesehatan fisik seseorang dan dapat menurunkan produktivitas kerja dari pekerja. 

Penyebab Stres Kerja di Tempat Kerja 

Ada beberapa hal yang dapat memicu stres di tempat kerja, berikut adalah penyebab stres tersebut. 

cara mengelola stres - penyebab stres di tempat kerja

1. Waktu Kerja

Sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1951, pekerja tidak boleh melakukan pekerjaan dalam sehari lebih dari tujuh jam atau tidak boleh melebihi 40 jam dalam seminggu. Jika pekerja bekerja selama 5 hari dalam seminggu, maka per harinya pekerja diwajibkan bekerja selama 8 jam. Sedangkan untuk skema pekerja yang bekerja selama 6 hari dalam 1 minggu, diwajibkan bekerja 7 jam dalam sehari. 

Jika dalam melakukan pekerjaan, pekerja diharuskan lembur, maka pekerja harus menyetujuinya dan paling lama empat jam lembur dalam sehari (Diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 pasal 78). Jika pekerja melakukan pekerjaan diluar waktu bekerja, maka perusahaan wajib memberi makanan atau minuman kepada pekerja setidaknya 1.400 kkal. Namun, untuk beberapa perusahaan masih belum menerapkan prinsip tersebut yang menyebabkan para pekerja yang melakukan pekerjaan diluar jam kerja tidak mendapat imbalan apapun. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat memicu stres di kantor atau tempat kerja. 

2. Peralatan Kerja yang Kurang Memadai

Hal yang dapat memicu stres selanjutnya adalah peralatan kerja yang kurang memadai. Selain dapat menurunkan produktivitas pekerja, peralatan yang kurang memadai dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa pekerja. Sebagai contoh, pekerja yang bekerja di pabrik dan bertugas mengoperasikan mesin harus diperhatikan perlengkapan dan peralatan kerjanya. Karyawan harus mendapatkan alat pelindung diri lengkap dan juga memastikan kondisi mesin dalam kondisi baik agar tidak membahayakan. 

Contoh lainnya adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta juga berhak untuk mendapatkan peralatan kerja memadai untuk menunjang pekerjaannya seperti perangkat komputer dengan sistem yang masih bekerja dengan baik. Perangkat komputer yang sudah rusak atau sering mengalami gangguan akan membuat pekerja tidak produktif dan pekerjaan yang dikerjakan bisa sia-sia jika perangkat tersebut secara tiba-tiba mengalami gangguan. 

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Kurang Memadai 

Jika seorang karyawan atau pekerja bekerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterampilan, bukan hanya hasil kinerjanya saja yang terbilang rendah melainkan dapat membuat pekerja tersebut menjadi stres. 

4. Penerapan Peraturan yang Tidak Sesuai 

Penyebab stres di tempat kerja yang berikutnya adalah penerapan peraturan yang tidak sesuai dengan aturan Pemerintah dan bertentangan dengan budaya kerja yang seharusnya. Hal ini tentu akan membuat pekerja merasa tidak nyaman hingga memicu stres. 

5. Kurangnya Dukungan Sesama Rekan atau Pimpinan 

Jika di tempat kerja individu kurang mendapatkan dorongan dan motivasi, baik dari rekan kerja dan atasan. Maka kemungkinan besar pekerja tersebut akan mengalami rasa tertekan yang memicu munculnya stres. 

6. Tekanan dari Atasan 

Penyebab munculnya rasa stres di kantor adalah karena tekanan dari atasan. Adapun tekanan yang paling sering dialami adalah tekanan akan target dan performa kerja.

7. Konflik Antar Rekan Kerja 

Bukan hanya kegiatan kerja saja, hubungan sosial antar rekan kerja juga sangat berpengaruh untuk kesehatan mental para pekerja. Adanya konflik antar rekan kerja dapat memicu stres yang diakibatkan ketidaknyamanan saat bekerja. 

8. Imbalan yang Tidak Sesuai 

Penyebab pemicu stres saat bekerja yang terakhir adalah imbalan yang tidak sesuai. Imbalan yang tidak sesuai biasanya meliputi gaji yang diberikan tidak sesuai peraturan, tidak sesuai kesepakatan, atau imbalan yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. 

Cara Mengelola Stres 

cara mengelola stres

Dikarenakan masalah kesehatan mental dapat berakibat buruk untuk kesehatan fisik seseorang, sangat disarankan setiap pekerja mampu mengatasi stres demi kesehatan jiwa dan fisik. Adapun cara mengelola stres sebagai berikut. 

Memiliki Hewan Peliharaan di Rumah 

Jika Anda lelah dan stres bekerja, setelah pulang ke rumah Anda bisa membelai, menyentuh, atau memeluk serta memberi kasih sayang kepada hewan peliharaan. Hal ini dapat meningkatkan kadar serotonin dan dopamin yang mana hormon tersebut dapat menenangkan pikiran. 

Hewan peliharaan juga bisa dijadikan sebagai teman curhat untuk mengungkapkan isi hati. Anjing dikenal sebagai hewan yang bisa memahami banyak kata-kata dari manusia. Selain itu, anjing juga dapat menghilangkan rasa kesepian yang dirasakan. 

Mandi Air Hangat 

Cara mengelola stres selanjutnya adalah dengan mandi atau berendam air hangat. Berendam air hangat dapat membuat tubuh menjadi relaks dan menekan hormon pemicu stres. Anda bisa menambahkan aromaterapi dan juga mendengarkan musik selagi berendam agar tingkat stres dapat berkurang. 

Konsumsi Makanan dan Minuman Kesukaan 

Bukan hanya sebagai asupan sehari-hari, mengonsumsi makanan dan minuman kesukaan juga menjadi cara mengelola stres yang bisa Anda lakukan. Saat memakan makanan dan minuman kesukaan, hormon bahagia pada tubuh dapat meningkat dan dapat menekan hormon penyebab stres. 

Olahraga

Seperti yang diketahui, olahraga dapat membantu melepas hormon endorphin yang dapat meningkatkan suasana hati dan menyegarkan tubuh. Bukan hanya membuat tubuh menjadi bugar, hormon endorphin dapat menekan hormon pemicu stres dalam tubuh. Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan selepas bekerja seperti jogging, lari, gym, jalan santai, atau senam. Selain berolahraga, Anda juga bisa menggantinya dengan melakukan tarian.  

Melakukan Hobi Seusai Bekerja

cara mengelola stres

Tidak bisa dipungkiri bahwa berkebun menjadi hobi yang banyak dilakukan semenjak pandemi. Hobi satu ini ternyata ampuh dijadikan cara mengelola stres selepas bekerja. Selain menghilangkan stres, berkebun juga dapat mengisi waktu luang Anda. Tidak hanya berkebun, Anda bisa melakukan hobi lainnya seperti merapihkan rumah, bersepeda, bermain catur, dan lain sebagainya. Melakukan hobi membutuhkan konsentrasi yang dapat mengalihkan pikiran Anda dari stres yang dihadapi. 

Mengunyah Permen Karet 

Cara yang satu ini mungkin terdengar remeh. Namun pasalnya, mengunyah permen karet dapat menekan rasa cemas dan depresi, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan secara bersamaan (multi-tasking), dan mengurangi stres. 

Meditasi 

cara mengelola stres

Pastikan juga untuk meluangkan waktu agar pikiran menjadi rileks. Anda bisa melakukan meditasi atau yoga selama 10-15 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu. Meditasi dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang dapat memicu stres. 

Pijat 

cara mengelola stres

Tahukah Anda? Stres menyebabkan beberapa otot dan sendi pada tubuh menjadi nyeri dan pegal. Untuk meredakannya, Anda bisa melakukan pijat untuk menenangkan otot. Pijat menggunakan minyak atau wewangian sangat disarankan untuk menghilangkan penat dan merubah suasana hati menjadi tenang. Walaupun belum ada penelitian mendalam, beberapa orang yang melakukan pijat merasakan stres dalam dirinya berangsur menghilang. 

Beribadah

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, alangkah baiknya untuk selalu beribadah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Menurut buku yang berjudul The SuperStres Solution, orang yang menggunakan agama atau spiritualitas lebih mampu mengatasi rasa stres. 

Selalu Berpikir Positif

Cara mengelola stres yang terakhir adalah dengan selalu berpikiran positif. Stres bisa dihindari dengan cara berpikir positif. Energi yang dihasilkan dari pikiran positif akan membuat hal yang dilakukan tubuh juga positif. 

Demikianlah informasi mengenai stres saat berada di tempat kerja dan cara mengelola stres tersebut. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang mengalami stres akibat pekerjaan yang menumpuk dan lainnya. Jika membutuhkan bantuan psikolog, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi agar mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut. 

Jika Anda sebaliknya merasa kurang produktif dalam bekerja, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti meningkatkan kemampuan dan keterampilan melalui kursus atau mengikuti webinar, memperdalam tugas pekerjaan, hindari distraksi menggunakan ponsel saat bekerja, dan mencari pekerjaan sampingan untuk mengisi waktu luang. 

Ada banyak kesempatan yang bisa dicoba mulai dari menjadi turor, membuka usaha, hingga menjadi re-seller atau dropshipper. Jika Anda membutuhkan modal usaha, sebagai seseorang yang berprofesi sebagai karyawan, Anda memiliki banyak keuntungan jika mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB kendaraan atau sertifikat rumah di BFI Finance. Untuk informasi produk dan pengajuan, klik link berikut ini. 

Kategori : Gaya Hidup