Bisnis

Pengertian Margin; Jenis, Fungsi, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Admin BFI
6 August 2024
2732
Pengertian Margin; Jenis, Fungsi, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Margin adalah istilah persentase keuntungan yang berasal dari penjualan produk maupun jasa. Margin sangat penting bagi perusahaan karena dapat digunakan untuk mengukur keuntungan bisnis, keuangan hingga investasi. Melalui hasil persentase margin keuntungan pada satu periode, maka perusahaan dapat mengelola manajemen keuangan untuk periode berikutnya dengan baik.

Bagi Anda yang penasaran dengan apa itu margin, yuk cari tahu definisi, fungsi, jenis cara menghitungnya di bawah ini.

 

 

1. Definisi Margin

Ada dua definisi margin yang bisa Anda ketahui, yaitu dalam dunia bisnis dan investasi.

Dalam dunia bisnis, margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Dari definisinya, Anda bisa mengetahui bahwa margin memiliki kaitan erat dengan keuntungan atau profit yang terkenal dengan net profit margin.

Net profit margin sendiri merupakan rasio perbandingan antara profit perusahaan dengan seluruh jumlah uang yang perusahaan hasilkan.

Jika mengetahui net profit margin, Anda dapat mengetahui apakah perusahaan sudah berjalan efektif atau belum. Kalau rasionya semakin besar, artinya kinerja perusahaan bisa dikatakan produktif.

Sementara dalam dunia investasi, margin adalah fasilitas dari broker untuk investor supaya dapat melakukan pembelian saham atau instrumen investasi lainnya menggunakan modal lebih besar dari yang dimiliki. Fasilitas ini terkenal dengan sebutan margin trading yang terdiri dari dua jenis, yaitu margin call dan margin account.

Margin call adalah layanan pemberitahuan atau notifikasi yang dilakukan oleh broker kepada investor ketika nilai investasi turun menuju tingkat tertentu. Notifikasi ini akan memberikan peringatan supaya investor menambah modal ke rekening efek agar tidak mendapatkan kerugian nantinya.

Kemudian, margin account adalah istilah untuk menyebut akun dari broker yang bisa digunakan untuk meminjamkan uang kepada investor supaya bisa membeli saham, obligasi maupun instrumen investasi lainnya.

2. Fungsi Margin

Margin berfungsi sebagai pembuat keputusan yang tepat sekaligus mampu meningkatkan profitabilitas bisnis. Tentunya, margin sangat penting bagi bisnis maupun perusahaan agar terus berkembang dan memperoleh hasil untung sesuai yang diinginkan perusahaan.

Selain itu, masih ada beberapa fungsi margin yang mesti Anda tahu, diantaranya:

2.1 Mengukur Keuntungan

Fungsi margin pertama adalah untuk membantu bisnis dalam menentukan banyaknya keuntungan yang dihasilkan dari setiap penjualan. Melalui analisis margin, perusahaan mampu mengidentifikasi produk atau layanan dengan margin keuntungan tinggi. Bahkan, dapat fokus pada produk maupun layanan untuk memaksimalkan penjualannya.

Selain itu, perusahaan juga bisa melakukan identifikasi produk dengan margin rendah supaya dapat menyesuaikan harga dan biaya serta menghentikan produksi dan penjualan.

2.2 Menetapkan Harga Jual Produk

Jika mampu mengetahui margin keuntungan, Anda bisa lebih mudah dalam menetapkan harga jual suatu produk secara pas. Oleh sebab itu, produk yang Anda jual dapat bersaing di pasaran dengan baik.

Apabila bisnis tidak memiliki proyeksi margin, maka harga produk yang akan ditawarkan pun menjadi kurang sesuai. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengetahui marginnya dulu agar bisa menentukan harga dengan tepat.

2.3 Menentukan Jumlah Produk atau Layanan

Margin dapat berfungsi untuk menentukan jumlah produk atau layanan dengan cara menghitung proyeksi margin terhadap produk maupun jasa yang akan Anda jual. Tujuannya untuk mendapatkan proyeksi margin yang tidak melesat, sehingga bisa meminimalisir dampak kerugian dari bisnis yang sedang Anda kelola.

2.4 Pengendalian Biaya

Margin berfungsi dalam mengendalikan biaya untuk kebutuhan produksi supaya tidak memberikan dampak kerugian. Pengendalian biaya ini dapat Anda lakukan dengan cara mengontrol biaya langsung maupun tidak langsung dengan lebih efisien sesuai kebutuhan perusahaan sendiri.

2.5 Menentukan Strategi Pemasaran

Fungsi margin selanjutnya seringkali menjadi acuan untuk menentukan strategi pemasaran. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, margin dapat menentukan harga jual suatu produk secara pas dan memberikan keuntungan bagi bisnis Anda.

Selain itu, margin laba yang tinggi akan membuat perusahaan mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebutuhan promosi, baik itu melalui media sosial, marketplace maupun offline.

Bahkan, margin yang bagus bisa untuk mendanai pengembangan produk baru supaya dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, margin memiliki fungsi yang penting bagi strategi pemasaran agar produk yang Anda tawarkan kepada target konsumen dapat terjual sesuai atau melebihi target yang ditentukan.

2.6 Sebagai Sarana Evaluasi Kinerja Perusahaan

Selain itu, fungsi margin lainnya adalah digunakan sebagai sarana evaluasi kinerja perusahaan dari berbagai aspek, seperti efisiensi, profitabilitas dan kemampuan bersaing.

Dari aspek efisiensi, margin keuntungan yang tinggi menunjukkan bahwa bisnis Anda mampu mengelola biaya produksi dan operasional dengan baik. Kemudian, dari segi profitabilitas, margin laba tinggi menunjukkan bahwa perusahaan Anda berhasil memperoleh keuntungan yang sesuai dari penjualan produk. Lalu, dari aspek kemampuan bersaing, terlihat bahwa perusahaan Anda memiliki keunggulan yang cukup kompetitif.

Jika margin perusahaan yang Anda peroleh rendah, maka Anda dapat melakukan evaluasi kinerja dan merencanakan strategi yang lebih tepat supaya perusahaan bisa beroperasi dengan baik lagi.

Pengertian margin adalah

Image Source: Freepik

3. Jenis-jenis Margin

Ada 4 jenis margin yang mesti Anda ketahui, yaitu margin laba kotor (gross profit margin), laba bersih (net profit margin), laba usaha (operating profit margin) serta contribution margin.

Supaya bisa lebih memahami setiap jenis margin tersebut, Anda dapat simak ulasannya berikut.

3.1 Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Margin laba kotor atau gross profit margin merupakan jenis margin untuk mengukur profitabilitas dengan cara menghitung perbedaan antara pendapatan dari penjualan dan HPP. Margin ini akan menunjukkan seberapa efisien perusahaan mampu memproduksi maupun memperoleh produk atau layanannya.

Rumus perhitungan margin laba kotor (gross profit margin), yaitu:

Margin Laba Kotor = (Pendapatan - HPP (Harga Penjualan Pokok)) / Pendapatan x 100

3.2 Margin Laba Usaha (Operating Profit Margin)

Operating Profit Margin atau margin laba usaha digunakan untuk mengukur keuntungan operasional perusahaan yang sedang berlangsung. Salah satunya biaya operasional, seperti gaji, utilitas, sewa gedung hingga biaya marketing.

Margin laba usaha akan memberikan informasi seputar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui aktivitas harian.

Adapun rumus untuk menghitung margin laba usaha, yaitu:

Margin Laba Usaha = Pendapatan Operasional / Pendapatan x 100

3.3 Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Selanjutnya ada margin laba bersih (Net Profit Margin) yang berguna untuk mengukut profitabilitas atau keuntungan perusahaan secara menyeluruh melalui pertimbangan semua biaya, termasuk bunga dan pajak, di samping biaya operasionalnya.

Untuk mengetahui perhitungan margin laba bersih, Anda dapat menggunakan rumus berikut:

Net Profit Margin = Pendapatan / Pendapatan Bersih x 100

3.4 Contribution Margin

Contribution margin atau margin kontribusi merupakan nilai dari pendapatan bersih setelah dikurangi biaya variabel. Jadi, ketika Anda membuat suatu produk maupun memberikan jasa dan mengenakan biaya variabel, seperti ongkos kirim maupun biaya packaging, maka nilai sisanya disebut margin kontribusi.

Tujuan dari perhitungan contribution margin adalah untuk mengetahui seberapa jauh pendapatan dari penjualan bisa menutupi biaya tetap setelah mengeluarkan biaya variabel.

Tentunya, margin kontribusi menjadi salah satu unsur atau alat penting yang mesti diketahui oleh manajemen, analisis keuangan maupun investor. Dengan mengetahui serta memahaminya, Anda dapat membuat bisnis beroperasi secara efektif dan efisien sekaligus meminimalisir risiko kerugian yang terjadi di masa depan.

Adapun rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung contribution margin, yaitu:

Contribution Margin = Pendapatan Bersih - Biaya Variabel

 

Baca Juga: Laporan Laba Rugi; Jenis, Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

 

4. Cara Menghitung Margin

Setiap jenis margin memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda. Daripada penasaran, yuk langsung saja pelajari cara-caranya berikut ini.

4.1 Cara Menghitung Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Berikut merupakan contoh untuk menghitung margin laba kotor:

A adalah pebisnis yang memproduksi sepatu dengan harga jual sepasang sepatu sebesar Rp 500.000. Proses pembuatannya memakan biaya hingga Rp 230.000. Jadi, berapa margin laba kotor yang didapatkan oleh A?

Jawaban:

Margin Laba Kotor = (Pendapatan - HPP (Harga Penjualan Pokok)) / Pendapatan x 100

= (Rp 500.000 - Rp 230.000) / Rp 500.000 x 100

= Rp 270.000 / Rp 500.000 x 100

= 54%

Jadi, margin laba kotor (gross profit margin) dari sepatu tersebut adalah sebesar 50%.

4.2 Menghitung Margin Laba Usaha (Operating Profit Margin)

Jika Anda ingin mengetahui bagaimana cara menghitung margin laba usaha, maka perhatikan contoh berikut:

Dalam laporan perusahaan XYZ per tanggal 31 Desember 2020, diketahui bahwa neto atau net sales-nya sebesar Rp 45.000.000. Kemudian, besaran laba sebelum dikenakan pajak penghasilan adalah Rp 8.000.000.

Maka, margin laba usaha atau operating profit margin dari perusahaan XYZ pada tahun 2020 adalah:

Margin Laba Usaha = Pendapatan Operasional / Pendapatan x 100

= Rp 8.000.000 / Rp 45.000.000 x 100

= 17,7%

Jadi, operating profit margin atau margin laba usaha yang diperoleh perusahaan XYZ per tahun 2020 adalah sebesar 17,7%.

4.3 Menghitung Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung margin laba bersih (net profit margin), langsung saja simak contohnya berikut ini.

Perusahaan ABC mendapatkan total penjualan sebesar Rp 250.000.000 dengan HPP senilai Rp 25.000.000 dan biaya operasional Rp 55.000.000. Adapun pajak yang dikenakkan dan harus perusahaan bayar senilai Rp 5.000.000. Sementara biaya lain yang dikeluarkan untuk kebutuhan promosi sebesar Rp 6.000.000. Maka, berapa margin laba bersih (net profit margin) perusahaan ABC?

Cara menghitung:

Pendapatan = Rp 250.000.000 - Rp 25.000.000 - Rp 55.000.000 - Rp 5.000.000 - Rp 6.000.000

= Rp 159.000.000

Net Profit Margin = Pendapatan / Pendapatan Bersih x 100

= Rp 159.000.000 / Rp 250.000.000 x 100

= 63,6%

Jadi, net profit margin atau margin laba bersih yang perusahaan ABC dapatkan adalah sebesar 63,6%.

4.4 Cara Menghitung Contribution Margin

Terakhir, untuk mengetahui bagaimana cara menghitung contribution margin, Anda dapat simak contohnya berikut:

Perusahaan manufaktur bernama PT X memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 200.000.000 dalam satu tahun dengan rincian biaya variabel dari PT X, yaitu:

  • Biaya Angkut Barang = Rp 6.000.000
  • Biaya untuk Tenaga Kerja Langsung = Rp 23.000.000
  • Biaya untuk Bahan Baku Langsung = Rp 35.000.000

Maka, total dari biaya variabel PT X adalah sebesar Rp 64.000.000

Apabila dimasukkan dalam rumus contribution margin, hasilnya adalah:

Contribution Margin = Pendapatan Bersih - Biaya Variabel

= Rp 200.000.000 - Rp 64.000.000

= Rp 136.000.000

Jadi, margin kontribusi (contribution margin) yang dimiliki PT X adalah sebesar Rp 136.000.000.

Nilai pendapatan bersih masih bisa dikurangi dengan biaya tetap supaya mengetahui apakah margin kontribusi bernilai positif atau negatif.

Misalnya, biaya tetap PT X dalam satu tahun adalah senilai Rp 100.000.000, maka perusahaan ini masih bisa menghasilkan profit sebesar Rp 36.000.000 (Rp 136.000.000 - Rp 100.000.000).

Jadi, PT X masih dapat menutupi biaya tetap setelah pendapatan bersih dikurangi biaya variabel yang terjadi. Selain itu, perhitungan ini masih dapat Anda sempitkan lagi menjadi margin kontribusi per unit dengan rumus tak jauh berbeda, yaitu:

Contribution Margin/Unit = Harga Jual Produk/unit - Biaya Variabel/unit

Contoh:

Jika harga satu produk yang dijual PT X sebesar Rp 30.000 dan biaya variabel per unit Rp 10.000, maka nilai per unitnya adalah Rp 30.000 - Rp 10.000 = Rp 14.000.

Jadi, dapat Anda ketahui bahwa margin kontribusi per unit pdari PT X adalah sebesar Rp 14.000.

5. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perhitungan Margin

Dari perhitungan di atas, dapat Anda ketahui bahwa menghitung jenis-jenis margin cukup mudah, bukan?

Meski begitu, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan dalam perhitungan margin, yaitu:

5.1 Pendapatan

Pendapatan merupakan total penjualan produk atau jasa layanan dalam periode tertentu. Pastikan Anda mencatat seluruh penjualan, termasuk penjualan tunai, kredit, diskon hingga potongan harga.

Untuk menghindari kesalahan saat perhitungan, Anda harus menggunakan sistem pencatatan yang rapi dan akurat. Dengan pencatatan yang rapi dan akurat, proses perhitungan margin bisa memperoleh hasil tepat tanpa ada masalah apapun.

5.2 Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan atau disingkat HPP merupakan biaya langsung yang perusahaan keluarkan untuk memproduksi atau membeli produk maupun jasa layanan yang akan dijual.

Adapun biaya yang termasuk ke dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah bahan baku, upah tenaga kerja, beban overhead pabrik serta biaya pembelian produk maupun jasa dari pihak lain.

5.3 Laba Kotor

Laba kotor merupakan selisih antara pendapatan dan HPP perusahaan. Laba kotor akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menutupi biaya langsung terkait produksi atau pembelian produk maupun layanan.

Tiga hal di atas penting Anda perhatikan, terutama saat ingin melakukan perhitungan margin. Pastikan untuk selalu memperbaharui data pendapatan dan HPP secara rutin supaya memperoleh gambaran terbaru terkait profitabilitas perusahaan sendiri.

Selain itu, untuk mempermudah proses perhitungan margin secara akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi. Jadi, Anda tak perlu membutuhkan waktu lama untuk menghitung secara manual. Dengan software akuntasi, proses perhitungan margin bisa Anda selesaikan dengan cepat.

Terakhir, pastikan Anda menganalisis tren margin dari waktu ke waktu secara berkala untuk mengetahui apakah ada perubahan yang signifikan atau tidak. Jika mengalami penurunan, Anda harus membuat strategi pemasaran yang lebih optimal supaya dapat meningkatkan penjualan. Namun, jika terus meningkat, maka strategi yang Anda buat telah berhasil dan pastikan mempertahankannya supaya terus berkembang pesat.

Nah, dari penjelasan di atas kini Anda sudah mengetahui bahwa margin adalah selisih antara harga jual serta biaya yang dikeluarkan untuk produksi maupun memperoleh suatu produk dan layanan yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Tentunya, perhitungan margin penting Anda pelajari supaya bisa menentukan keuntungan dalam setiap penjualan yang Anda lakukan pada bisnis.

---

Jika Anda pebisnis sedang membutuhkan modal tambahan untuk usaha, Anda bisa mengajukan pembiayaan modal usaha melalui BFI Finance! Cukup dengan jaminan BPKB Motor, Mobil, atau Sertifikat Rumah, Anda bisa mendapatkan pendanaan modal usaha dengan pencairan tinggi. BFI Finance telah mendapat izin resmi dan diawasi oleh OJK, serta telah melayani lebih dari 2 Juta pelanggan di seluruh Indonesia, jadi jangan khawatir untuk ajukan pembiayaan untuk keperluan bisnis Anda dan lainnya. #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

 

Pembiayaan Syariah

Pembelian mobil bekas dan Multiguna syariah dengan fitur Tanpa Denda dan Tanpa Penalti Lihat Syarat

Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor pinjaman panjang hingga 7 tahun. Lihat Syarat

BPKB Motor

Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan. Lihat Syarat

BPKB Mobil

Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun. Lihat Syarat

Kategori : Bisnis