Bisnis

Bisnis Thrift: Peluang, Jenis Produk, dan Tips Jitu Menjual

Admin BFI
17 September 2025
23
Bisnis Thrift: Peluang, Jenis Produk, dan Tips Jitu Menjual

Dalam beberapa tahun terakhir, pola konsumsi masyarakat telah mengalami perubahan yang signifikan. Jika dulu tren fashion identik dengan barang baru dan bermerek, kini semakin banyak konsumen yang mulai mempertimbangkan aspek keberlanjutan, harga, dan keunikan dalam memilih produk.

Pergeseran perilaku ini telah melahirkan peluang baru di industri mode, salah satunya melalui hadirnya bisnis thrift yang menawarkan nilai ekonomis sekaligus gaya hidup berkelanjutan. Mengingat tingginya permintaan pasar ini, banyak pelaku usaha telah mulai menjual pakaian bekas yang masih layak pakai.

Tertarik memulai bisnis thrift shop? Mari cari tahu bagaimana cara membeli bal segel dari luar negeri dan tips jitu menjualnya di bawah ini.

 

Jenis Produk Bisnis Thrift

Bisnis thrift menawarkan berbagai macam barang yang dapat dijual kembali. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Pakaian

Pakaian merupakan produk utama yang mendominasi penjualan dalam bisnis thrift. Variasinya meliputi kaus, celana, rompi, jaket, hingga kemeja. Adapun harga jual pakaian thrift umumnya dipengaruhi oleh merek yang melekat pada pakaian tersebut, di mana produk dari brand ternama cenderung memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan merek lokal atau kurang dikenal.

2. Jam Tangan

Selain pakaian, Anda juga dapat menjual jam tangan. Item ini dapat bernilai tinggi apabila berasal dari merek ternama, seperti Rolex, Patek Philippe, Hublot, atau Omega. Namun, bagi pelaku usaha dengan keterbatasan modal, pilihan jam tangan bekas dari merek lokal, seperti Eiger, Expedition, maupun Woodka juga tetap diminati oleh para pemburu produk thrift.

3. Tas

Tas juga menjadi salah satu produk yang banyak diperdagangkan dalam bisnis thrift. Item ini memiliki permintaan tinggi di berbagai kalangan, dengan harga jual yang sangat dipengaruhi oleh reputasi merek.

Meski demikian, strategi penetapan harga tetap perlu disesuaikan dengan segmentasi pasar yang dituju, apakah menyasar konsumen kelas bawah, menengah, atau kelas atas.

4. Sepatu

Produk lain yang cukup populer dalam bisnis thrift adalah sepatu. Banyak pelaku usaha memilih untuk menjual jenis ini, khususnya model yang langka atau edisi terbatas. Tingginya minat masyarakat terhadap sepatu menjadikan produk ini memiliki nilai jual yang kompetitif sehingga berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar bagi penjual.

5. Buku

Bisnis thrift tidak terbatas pada produk fashion saja, tetapi Anda juga dapat menjual buku-buku bekas. Buku yang dapat ditawarkan pun beragam, mulai dari buku pelajaran anak, komik, novel, hingga kamus. Keberagaman ini menjadikan buku thrift sebagai salah satu produk yang menarik untuk dijual kembali.

 

Baca juga: Bisnis Fashion: Tips Memulai, Rekomendasi Ide, dan Estimasi Modal Usaha

 

Utamakan Produk Lokal

Biasanya, bisnis thrift shop berskala besar umumnya melakukan pembelian produk dengan sistem “ball”, namun fokus pada produk lokal dapat mendukung UMKM dan mematuhi regulasi.

Ball sendiri merupakan kumpulan produk bekas yang dikemas dalam karung dengan berat rata-rata sekitar 100 kilogram. Produk tersebut biasanya berasal dari negara, seperti Jepang, Korea, Australia, dan Cina, baik dari merek ternama maupun tanpa merek.

Cara untuk memperoleh ball adalah melalui supplier lokal, baik yang berjualan melalui media sosial maupun marketplace sehingga pembeli dapat membandingkan harga, kualitas, ulasan, hingga isi produk. Alternatif lainnya adalah melakukan impor langsung dari marketplace luar negeri.

Namun, penting untuk diketahui bahwa impor pakaian bekas merupakan aktivitas yang dilarang, sehingga lebih baik fokus pada produk lokal. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 yang menegaskan larangan impor pakaian bekas, serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Oleh karena itu, demi menjaga legalitas dan keberlangsungan usaha, Anda disarankan untuk fokus pada produk lokal. Selain lebih aman dari sisi regulasi, menjual barang thrift lokal juga dapat mendukung UMKM dalam negeri serta memberikan nilai tambah bagi konsumen yang tetap mencari kualitas dan keunikan produk.

Tips Meningkatkan Penjualan Bisnis Thrift

Untuk menjalankan bisnis thrift, Anda memerlukan strategi yang tepat untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

1. Pastikan Kondisi Barang Bagus

Wajar jika produk thrift memiliki beberapa kekurangan karena produknya merupakan barang bekas, seperti noda atau sedikit kerusakan yang dapat diperbaiki. Meski begitu, hal ini bisa diatasi dengan melakukan perbaikan sederhana sebelum dijual.

Misalnya, jika produk beraroma kurang sedap, cukup dicuci dan disetrika agar lebih bersih serta layak pakai. Terlebih sejak masa pandemi, memastikan kebersihan produk menjadi langkah penting agar konsumen merasa aman dan nyaman saat membeli.

2. Foto Barang

Seperti halnya bisnis lain, produk thrift juga perlu ditampilkan dengan baik sebelum dijual secara online. Anda bisa memotretnya menggunakan kamera ponsel, lalu edit agar terlihat lebih menarik tanpa harus menyewa fotografer.

Perhatikan aspek estetika sekaligus detail produk, termasuk jika terdapat cacat atau bagian yang tidak bisa diperbaiki agar pembeli mendapatkan gambaran yang jelas.

3. Terapkan Local SEO

Mengoptimalkan local SEO penting agar thrift shop Anda lebih mudah ditemukan pelanggan sekitar.

Caranya mudah, cukup daftarkan bisnis di Google Business Profile, pastikan alamat dan jam operasional akurat, manfaatkan ulasan pelanggan, serta gunakan kata kunci lokal seperti “thrift shop murah di [kota Anda].” Dengan strategi ini, visibilitas toko Anda di pencarian lokal akan meningkat.

4. Media Sosial sebagai Alat Promosi Utama

Anda dapat memanfaatkan platform media sosial, seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan koleksi terbaru. Bagikan foto produk dengan kualitas baik, buat video kreatif yang menampilkan barang thrift, serta gunakan hashtag populer seperti #ThriftShopStyle atau #OOTDThrift.

Tak hanya itu, penting juga untuk berinteraksi secara aktif melalui story, komentar, maupun giveaway untuk meningkatkan engagement.

5. Bangun Banding yang Unik

Branding yang kuat membuat bisnis thrift menjadi lebih mudah dikenal. Caranya, pilih nama dan logo yang mudah diingat, tonjolkan nilai keberlanjutan dalam branding, serta ceritakan kisah menarik di balik koleksi Anda.

6. Berkolaborasi dengan Influencer Lokal

Bekerja sama dengan influencer lokal bisa menjadi strategi efektif untuk memasarkan thrift shop Anda. Pastikan untuk memilih influencer dengan audiens yang sesuai serta reputasi positif agar dapat menarik pelanggan baru.

7. Manfaatkan Marketplace Online

Manfaatkan platform bisnis online, seperti Shopee, Tokopedia, atau marketplace khusus thrift shop untuk menjual produk Anda. Sertakan deskripsi yang jelas dan detail, serta gunakan foto berkualitas agar lebih menarik bagi calon pembeli.

8. Berikan Diskon dan Penawaran Khusus

Memberikan promo dapat membantu menarik pelanggan baru. Misalnya, tawarkan diskon 20% untuk pembelian pertama; promo beli 2 gratis 1; atau penawaran khusus bagi pelanggan yang berhasil mengajak teman untuk berbelanja di toko Anda.

9. Menggunakan Iklan Digital

Iklan digital dapat memperluas jangkauan bisnis thrift shop secara cepat. Beberapa platform yang bisa dimanfaatkan antara lain:

  • Media Sosial: Gunakan Instagram Ads, Facebook Ads, atau TikTok Ads untuk menargetkan audiens berdasarkan usia, lokasi, dan minat. Tampilkan video atau foto produk yang menarik dengan teks persuasif, gunakan format carousel, dan sertakan promo khusus untuk meningkatkan daya tarik.
  • Google Ads: Manfaatkan Google Display Ads untuk menampilkan visual di berbagai situs.
  • Marketplace Ads: Jika berjualan di Shopee atau Tokopedia, gunakan fitur iklan berbayar agar produk lebih mudah ditemukan di hasil pencarian marketplace.

 

Baca juga: Tips Bisnis; Kesalahan Yang Harus Dihindari Pengusaha

 

Demikian informasi mengenai jenis-jenis hingga tips meningkatkan penjualan bisnis thrift. Dengan strategi yang tepat, mulai dari pemilihan produk, promosi digital, hingga membangun identitas brand, usaha thrift shop dapat berkembang pesat dan bersaing di pasar yang semakin luas.

Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha thrift, BFI Finance siap membantu dengan solusi pembiayaan yang fleksibel dan tepercaya. Anda dapat mengajukan pembiayaan dengan pilihan jaminan BPKB Motor, BPKB Mobil, atau Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan.

Melalui pengalaman lebih dari 40 tahun, BFI Finance telah dipercaya oleh banyak masyarakat Indonesia sebagai lembaga pembiayaan dengan proses yang cepat dan bunga kompetitif. Tak hanya itu, BFI Finance juga telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga menjamin keamanan di setiap layanannya.

Segera ajukan pembiayaan Anda dan wujudkan thrift shop impian menjadi lebih besar dan menguntungkan karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.

 

Baca juga: Daftar 15 Usaha Rumahan yang Lagi Tren Tahun 2025

Pembiayaan Syariah

Pembelian mobil bekas dan Multiguna syariah dengan fitur Tanpa Denda dan Tanpa Penalti Lihat Syarat

Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% per bulan dan tenor pinjaman panjang hingga 7 tahun. Lihat Syarat

BPKB Motor

Dapatkan pinjaman dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 24 bulan. Lihat Syarat

BPKB Mobil

Dapatkan dana pencairan hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 4 tahun. Lihat Syarat

Kategori : Bisnis