Bisnis

Transformasi Bisnis Barbershop di Era Digital

Admin BFI
11 April 2022
43545
Transformasi Bisnis Barbershop di Era Digital

Usaha barbershop kini menjadi primadona karena transformasi gaya hidup pria modern yang peduli penampilan dan menghendaki layanan personal, tempat nyaman, serta experience kekinian. Barbershop masa kini tidak hanya fokus pada potong rambut, melainkan telah berevolusi menghadirkan layanan tambahan seperti styling, coloring, treatment, pemijatan kepala, dan hospitality berbasis teknologi.

Kemunculan franchise, aplikasi reservasi online, dan digital marketing turut membuat industri barbershop makin dinamis dan kompetitif.

 

1. Riset Pasar & Penentuan Konsep

Sebelum memulai, analisis tren gaya rambut lokal, demografi target, dan survei barbershop terdekat sangat penting guna menentukan positioning bisnis.

Tentukan konsep dan value bisnis dengan membedakan layanan (misal: kids-friendly, barbershop premium, konsep minimalis/vintage, atau franchise kolaborasi). Pilih nama brand yang unik, logo mudah diingat, serta tentukan tagline.

2. Legalitas dan Perizinan

Jangan abaikan legalitas usaha: urus SIUP, NPWP, Izin HO/lokasi, dan pastikan bisnis Anda telah mengantongi izin operasional daerah. Isu legalitas dapat menghambat, bahkan menutup peluang ekspansi atau franchise.

Desain interior usaha barbershop

Interior Usaha Barbershop. Source: Unsplash/Allyson Carter

3. Rincian Modal Awal dan Biaya Operasional

Detail Modal Investasi Awal

  • Peralatan utama barbershop:
    • Kursi barber: Rp 1,850,000 - 7,000,000/unit
    • Clipper & trimmer: Rp 350,000 - 1,500,000/unit
    • Gunting profesional: Rp 50,000 - 700,000
    • Sisir: Rp 25,000 - 100,000
    • Cermin besar: Rp 785,000 - 1,200,000
    • Peralatan pelengkap (apron, semprotan, handuk, mangkok sabun, alat steril): Rp 20,000 - 500,000
    • Meja, kursi tunggu, AC, dekorasi, lampu penunjang: Rp 300,000 - 5,000,000
    • Total estimasi perlengkapan: Rp 14,000,000 - 17,000,000 tergantung skala.

 

  • Sewa Tempat:
    • Sewa kios/ruko mulai Rp 12 - 30 juta/tahun, atau sekitar Rp 1 - 3 juta/bulan tergantung lokasi dan kota.

 

  • Biaya Promosi & Digital:
    • Branding digital: media sosial, website, SEO (Rp 300,000 - 5,000,000/bulan)
    • Promosi offline: banner, brosur, event kolaborasi, minimal Rp 250,000 - 1,000,000/bulan.

 

  • Biaya operasional bulanan:
    • Listrik & air: Rp 500,000 - 1,000,000
    • Gaji pegawai: Rp 2 - 4 juta per karyawan (minimal 2 orang)
    • Persediaan produk (pomade, shampoo, vitamin): Rp 250,000 - 700,000
    • Biaya tidak terduga dan perawatan alat: Rp 300,000

Total Modal Awal

Total (rata-rata, bisa lebih irit atau lebih besar) untuk memulai barbershop skala kecil-menengah: Rp 17 juta - Rp 25 juta (tanpa membeli ruko).

4. Layanan yang Bisa Ditawarkan

Selain potong rambut, barbershop modern dapat mempertimbangkan untuk menambah layanan berikut:

  • Cuci rambut dan massage
  • Styling (hair drying, gel, minyak rambut)
  • Pewarnaan & perapian kumis/jambang, creambath
  • Kids treatment
  • Penjualan produk (pomade, shampoo premium)
  • Edukasi perawatan rambut pelanggan

 Tambahkan layanan berbasis digital seperti reservasi online & membership/loyalty program untuk meningkatkan repeat order.

5. Strategi Promosi Zaman Now

  • Maksimalkan Platform Digital: Buat akun Instagram, TikTok, Facebook, dan website. Posting before-after potongan rambut, testimoni pelanggan, promo musiman, dan edukasi tren rambut.
  • Kerjasama Influencer & KOL: Undang micro-influencer lokal untuk mengamplifikasi konten.
  • Promo Bundling dan Event: Happy hour, diskon pelajar, membership points, event hari besar, dan kerjasama komunitas (misal komunitas motor dan olahraga).
  • SEO-lokal: Optimalkan pencarian Google Maps & review pelanggan.
  • Program referral: Berikan reward pada pelanggan yang merekomendasikan barbershop.

6. Analisa SWOT, Tantangan dan Solusi

Kekuatan

  • Kebutuhan akan stylish grooming makin meningkat
  • Revenue tidak terlalu terdampak oleh krisis ekonomi (potong rambut tetap jadi kebutuhan pokok)
  • Bisa ekspansi ke produk retail/paket perawatan

Kelemahan

  • Persaingan sangat ketat di daerah perkotaan
  • Margin profit bisa tergerus jika efisiensi minim
  • Ketergantungan pada “skill” barber dan loyalitas pegawai

Peluang

  • Kolaborasi dengan franchise/waralaba nasional
  • Digital marketing memperbesar jangkauan
  • Layanan spesial (VIP, anak, quick cut corner, home service)

Ancaman

  • Tren gaya rambut berubah cepat
  • Perubahan ekonomi makro, naik-turunnya daya beli
  • Regulasi & perijinan, serta tantangan menjaga kualitas SDM dan layanan

Solusi Kompetitif

  • Pelatihan rutin barber terkait tren dan layanan
  • Investasi aplikasi reservasi online & loyalty
  • Efisiensi biaya (bulk buying, kerjasama supplier lokal)
  • Inovasi layanan & interior ramah digital (wifi, tempat charging)

7. Hitung Break Even Point dan Proyeksi Laba

Asumsi konservatif:
Per hari: 12 - 18 pelanggan x Rp 40,000 = Rp 480,000 - 720,000
Bulan: Rp 14,400,000 - Rp 21,600,000
Hapus biaya operasional bulanan: laba bersih sekitar Rp 10 - 18 juta/bulan.
Modal kembali (BEK) dalam 1-2 bulan jika growth customers stabil, namun umumnya 4-6 bulan sebagai safe buffer memperhitungkan masa promosi & adaptasi pasar.

8. Best Practice Digitalisasi & Masa Depan Barbershop

  • Gunakan aplikasi kasir dan pembukuan otomatis
  • Integrasi reservasi online (Go-Life, WhatsApp Business), dashboard kehadiran pelanggan
  • Manfaatkan feedback digital untuk improvisasi layanan
  • Siapkan dashboard monitoring keuangan harian/mingguan
  • Upayakan keberlanjutan dengan rutin edukasi SDM akan tren digital & pelayanan

Kesimpulan:

Bisnis barbershop adalah peluang menjanjikan selama Anda memulai dengan persiapan matang, strategi digital, inovasi layanan, dan efisiensi operasional. Kunci utama: kombinasikan layanan berkualitas, pengalaman digital yang smooth, branding yang konsisten, serta tim barber yang selalu upgrade skill dan ramah pelanggan.
 

Rancang roadmap pengembangan usaha dari awal, jangan lupa proyeksi skala, serta update tantangan regulasi dan SDM, agar bisnis tetap sustain di tengah dinamika pasar.

Seperti itulah gambaran dalam membuka usaha barbershop termasuk kisaran modal usahanya. Apakah Sobat BFI tertarik untuk memulainya? Jika Sobat BFI tertarik dan membutuhkan dana sebagai tambahan modal usaha, Anda dapat mengajukan pinjaman modal usaha melalui BFI Finance! Caranya cukup dengan menjaminkan BPKB Mobil, Motor, dan Sertifikat Rumah, Anda berkesempatan untuk mendapatkan pinjaman dengan plafon yang beragam, bunga yang rendah, dan proses approval yang cepat. Anda bisa mendapatkan plafond pinjaman minimal Rp10.000.000 untuk jaminan BPKB Mobil, Rp1.000.000 untuk jaminan BPKB Motor, dan Rp70.000.000 untuk jaminan Sertifikat Rumah. BFI Finance telah berizin dan diawasi oleh OJK, dan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan tertua di Indonesia. BFI Finance memiliki kurang lebih 300 cabang dan gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah melayani kebutuhan finansial ribuan pelanggan dari seluruh Indonesia. Di era digital ini, pengajuan pembiayaan semakin mudah karena hanya dengan mengakses form dibawah ini, Anda dapat langsung mengajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan Anda! Yuk, ajukan pembiayaan Anda melalui BFI Finance!

 

Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor

Klik untuk Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah

 

#SelaluAdaJalan Bersama BFI Finance.

Kategori : Bisnis