Di era serba digital seperti sekarang, tak sedikit masyarakat yang terkena jebakan utang konsumtif. Sebab, mereka bisa dengan mudah mendapatkan produk dengan akses kredit via marketplace. Apalagi ditambah dengan kehadiran paylater yang semakin memudahkan masyarakat untuk membeli barang-barang tertentu.
Padahal, tak semua barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan, ‘kan? Sebagian hanya sekedar memenuhi keinginan sementara dan Fear of Missing Out (FOMO) karena banyak orang yang membeli barang tersebut.
Tentunya, hal itu sangat berbahaya bagi keuangan Anda. Terutama jika Anda membeli barang yang tidak berguna karena akan menambah beban pembayaran utang setiap bulannya. Kalau jumlah utang tak sesuai dengan penghasilan, tak lama kemudian Anda akan terkena jebakan utang konsumtif yang berdampak negatif bagi keuangan.
Nah, supaya mengetahui lebih jelas mengenai apa itu utang konsumtif dan tips terhindar dari jebakan utang konsumtif, maka bisa cek ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Apa Itu Utang Konsumtif
Utang konsumtif merupakan pinjaman uang yang digunakan hanya untuk memuaskan keinginan semata yang sifatnya konsumtif. Pinjaman ini tak akan diputar untuk menghasilkan keuntungan, sehingga cukup beresiko jika Anda terjebak dalam utang tersebut.
Contoh utang konsumtif yang sering ditemui dalam kehidupan masyarakat, yaitu seseorang meminjam uang hanya untuk foya-foya. Selain itu, utang ini juga sering terjadi saat seseorang meminjam uang untuk memenuhi gaya hidup, seperti membeli tas mewah, sepatu mahal, smartphone terbaru maupun menginap di hotel mewah.
Akibat FOMO dan gengsi, utang konsumtif pun muncul akibat ingin membeli sesuatu di luar batas kemampuan. Jadi, sebaiknya Anda menghindari jenis utang konsumtif karena hanya akan merugikan dan tak memberikan manfaat apapun.
2. Tips Terhindar dari Jebakan Utang Konsumtif
Nah, supaya bisa terhindar dari jebakan utang konsumtif, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti dan praktekkan, yaitu:
2.1 Buat Rencana Keuangan yang Jelas
Tips terhindar dari jebakan utang konsumtif pertama adalah membuat rencana keuangan yang jelas dan terencana. Dengan membuat rencana keuangan, Anda dapat memantau pemasukan serta pengeluaran secara baik.
Saat membuat rencana keuangan bulanan, perkirakan berapa pemasukkan yang akan Anda terima dalam satu bulan. Selanjutnya, buat prioritas pengeluaran yang mesti Anda lakukan, seperti membayar tagihan listrik, internet, biaya makan, pendidikan anak, biaya kontrakan dan lainnya. Sesuaikan saja jenis prioritas keuangannya karena setiap orang pasti memiliki prioritas berbeda-beda.
Untuk membuat rencana keuangan, Anda dapat menggunakan metode budgeting 50-30-20. Misalnya, 50% gaji untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan.
Namun, alokasi budget dalam rencana keuangan tak mesti seperti itu, Anda dapat menyesuaikan sendiri angka-angkanya sesuai dengan prioritas masing-masing.
2.2 Utamakan Kebutuhan Dibandingkan Keinginan
Seringkali banyak yang melewatkan hal ini karena tak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Jadi, saat ingin membeli sesuatu, pastikan Anda bertanya dulu kepada diri sendiri apakah produk yang akan Anda beli ini benar-benar dibutuhkan? Anda harus bisa membedakan antara barang yang benar-benar diperlukan, seperti obat-obatan, makanan, maupun pakaian, dengan barang keinginan, seperti smartphone terbaru maupun pakaian bermerk.
Setelah itu, jika barang sebelumnya masih layak digunakan, berarti Anda tak harus membeli barang penggantinya sekarang. Contohnya, saat ingin membeli baju baru, pikirkanlah apakah Anda benar-benar membutuhkannya atau hanya ingin membelinya saja.
Terakhir, tanyakan juga pada diri sendiri, dampak apa yang akan Anda dapatkan jika tak membelinya. Kalau tak memberikan dampak apapun, maka sudah pasti barang itu hanya untuk memuaskan keinginan semata alias tidak terlalu Anda butuhkan.
Ingat, terhindar dari jebakan utang konsumtif bisa Anda lakukan dengan cara mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Oleh karena itu, sebelum membeli suatu barang, coba diamkan dulu minimal 7 hari. Apabila Anda tetap ingin membelinya, maka barang tersebut benar-benar Anda butuhkan.
2.3 Gunakan Layanan Kredit dengan Bijak
Tips lainnya supaya terhindar dari jebakan utang konsumtif adalah menggunakan layanan kredit, seperti kartu kredit dan paylater secara bijak.
Tapi, Anda masih perlu hati-hati karena layanan kartu kredit dan fitur paylater bak pisau bermata dua. Keduanya akan memudahkan Anda saat melakukan transaksi, terutama via online. Namun, berpotensi membawa Anda ke dalam jebakan utang konsumtif.
Jadi, sebisa mungkin gunakan kartu kredit maupun paylater hanya untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Kemudian, pastikan membayar seluruh tagihan tepat waktu setiap bulan.
Tambahan tips nih, coba atur limit kartu kredit dan paylater Anda ke batas kemampuan masing-masing untuk belanja bulanan. Jadi, Anda masih bisa membayar tagihan tepat waktu dan terhindar dari bunga akibat telat bayar tagihan.
Baca Juga: Tips Bijak! 7 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Baik dan Benar!
2.4 Jangan Mudah Tergoda Promosi dan Diskon
Kehadiran platform marketplace atau tempat belanja online kian marak membuat banyak sekali beragam promo atau diskon menarik. Hal ini bisa menjadi jebakan tersendiri bagi para konsumen, dimana mereka akan membeli barang yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan. Alasannya karena barang bersangkutan sedang promo atau memiliki diskon besar.
Untuk terhindar dari promosi dan diskon menggiurkan, pastikan Anda tak mudah tergoda dengan semua hal itu, ya. Tetap berpikir jernih bahwa barang yang akan dibeli hanya produk-produk yang dibutuhkan saja.
2.5 Pertimbangkan Investasi
Banyak masyarakat, terutama kalangan muda yang memilih membeli sesuatu karena takut ketinggalan tren atau FOMO. Contohnya, membeli tiket konser mahal maupun beli smartphone versi terbaru hanya karena ikut arus tren, terutama pamer di media sosial.
Biasanya, mereka memiliki alasan saat melakukannya, yaitu untuk self reward. Sebenarnya, tak ada yang salah dengan self reward. Hanya saja, pastikan Anda melakukannya secukupnya alias tak berlebihan hingga membebani keuangan, ya. Apalagi jika sampai memutuskan memilih jalan pinjaman online dengan bunga selangit, sudah pasti akan berakibat fatal kalau tak mampu melunasinya tepat waktu.
Daripada mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tak terlalu dibutuhkan atau memuaskan keinginan semata, lebih baik gunakan uang tersebut untuk berinvestasi.
Tentunya, ada banyak pilihan investasi yang bisa Anda pilih dan sedang tren di kalangan anak muda. Misalnya, produk investasi yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan serta mempunyai performa baik dalam menghasilan return.
Salah satu contohnya adalah kumpulan saham yang sudah tergabung dalam Indeks Saham SRI-Kehati. Saham yang termasuk dalam Indeks Saham SRI-Kehati merupakan saham yang dipilih dan sudah lulus seleksi dengan standar pemilihan perusahaan yang menerapkan prinsip SRI (Sustainable Responsible Investment), lingkungan, sosial dan tata kelola ESG (Environmental, Social and Good Governance).
Demikian informasi seputar tips terhindar dari jebakan utang konsumtif yang mesti Anda pahami dengan baik. Mulai sekarang, hindari membeli sesuatu atau produk hanya karena FOMO, kecuali Anda benar-benar membutuhkannya. Selalu buat rencana keuangan secara rutin per bulan agar mengetahui berapa pengeluaran serta pemasukan yang Anda terima. Pastikan untuk mengevaluasinya juga agar kondisi keuangan selalu baik dari waktu ke waktu.
---
BFI Finance sebagai perusahaan pembiayaan tepecaya di Indonesia, juga menyediakan layanan pinjaman untuk keperluan konsumtif dengan jaminan BPKB Motor atau Mobil. Nikmati berbagai keuntungan seperti pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan, suku bunga yang kompetitif, dan tenor yang panjang. Ajukan pembiayaan sekarang hanya di BFI Finance. #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.