Banyak orang menganggap kartu kredit yang tidak digunakan tidak menimbulkan masalah, padahal kenyataannnya sebaliknya.
Pasalnya, kartu kredit yang jarang atau bahkan tidak pernah dipakai tetap bisa menimbulkan dampak, mulai dari iuran biaya tahunan yang masih berlangsung, pengaruh pada skor kredit, hingga peluang promo dan cashback yang terlewat.
Memahami risiko kartu kredit yang tidak digunakan penting agar Anda bisa menggunakannya dengan lebih bijak. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar tidak salah langkah!
Bagaimana Jika Kartu Kredit Tidak Digunakan?
Pada kenyataannya, kartu kredit yang tidak digunakan dalam jangka waktu lama, atau bahkan belum diaktifkan sejak diterima, tetap bisa menimbulkan risiko.
Anggapan bahwa tidak memakai kartu berarti bebas dari tagihan salah besar karena biaya tetap bisa muncul. Berikut beberapa dampak dan risiko yang perlu Anda ketahui jika kartu kredit tidak digunakan:
1. Tetap Ada Biaya Tahunan
Jika kartu kredit tidak dipakai apakah ada tagihan? Meski kartu kredit tidak pernah digunakan, biaya tahunan tetap dibebankan selama kartu masih aktif. Besarannya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga lebih dari satu juta rupiah per tahun, tergantung jenis kartu.
Jika tidak dibayar, denda bisa menumpuk dan menjadi pengeluaran yang membebani keuangan sehingga tagihan tetap harus diperhatikan meski kartu tidak digunakan.
2. Skor Kredit Menurun
Kartu kredit yang tidak digunakan dapat membuat skor kredit stagnan atau menurun. Tanpa aktivitas transaksi dan pembayaran yang tercatat, lembaga keuangan kesulitan menilai kemampuan Anda dalam mengelola utang.
Dampaknya, ketika mengajukan pinjaman lain, seperti KPR atau kredit kendaraan, pihak bank tidak memiliki cukup data untuk mengevaluasi profil risiko.
3. Risiko Penonaktifan Oleh Bank
Kartu kredit yang tidak digunakan dalam jangka waktu lama berpotensi dinonaktifkan oleh bank. Meskipun hal ini bisa mengurangi biaya tahunan, penonaktifan membuat Anda kehilangan manfaat kartu, seperti kemudahan transaksi, promo, dan reward.
Untungnya, bank biasanya akan memberi konfirmasi sebelum menonaktifkan kartu sehingga risiko masalah pada riwayat kredit dapat dikurangi.
Baca juga: 7 Perbedaan Kartu Debit dan Kredit, Serta Tips Menggunakannya
4. Sulit Mendapat Pinjaman Bank
Skor kredit yang menurun akibat kartu kredit jarang digunakan akan mempersulit pengajuan pinjaman ke bank, termasuk personal loan.
Bank menilai kelayakan peminjam berdasarkan skor kredit sehingga jika skor rendah, kemungkinan pengajuan kredit ditolak lebih tinggi.
5. Akumulasi Utang
Jika biaya tahunan kartu kredit tidak dibayar karena kartu tidak digunakan, utang akan menumpuk. Misalnya, biaya tahunan Rp300 ribu per tahun dan tidak dibayar selama 5 tahun. Akumulasi utang bisa mencapai Rp1,5 juta. Jika dibiarkan terus, jumlah utang akan semakin bertambah seiring waktu.
6. Kehilangan Keuntungan Kartu Kredit
Kartu kredit menawarkan berbagai keuntungan, seperti promo, cashback, poin reward, dan cicilan 0%. Jika kartu tidak digunakan, semua manfaat ini akan terbuang sia-sia, padahal dengan penggunaan yang bijak, kartu kredit bisa membantu mengelola pengeluaran lebih cerdas dan menguntungkan.
7. Risiko Keamanan
Dampak lain jika kartu kredit tidak digunakan adalah lebih rentan terhadap kehilangan atau pencurian data.
Jika kartu hilang atau data dicuri, orang lain bisa menyalahgunakannya sebelum Anda menyadarinya. Selain itu, karena tagihan jarang dicek, transaksi mencurigakan mungkin tidak langsung terdeteksi.
8. Limit Kredit Berkurang
Beberapa bank dapat mengurangi limit kredit pada kartu yang jarang atau tidak pernah digunakan.
Hal ini memengaruhi rasio pemanfaatan kredit (credit utilization ratio) yang merupakan faktor penting dalam skor kredit, meski Anda tidak melakukan transaksi apa pun dengan kartu tersebut.
Baca juga: Ini Jenis-Jenis Alat Pembayaran Non Tunai, Manfaat, dan Kekurangannya
Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika Anda memiliki kartu kredit tapi jarang atau tidak pernah digunakan, ada dua langkah yang bisa dipertimbangkan:
1. Gunakan Sesekali untuk Transaksi Ringan
Manfaatkan kartu untuk pembayaran langganan streaming, isi ulang e-wallet, atau belanja kecil setiap bulan. Pastikan tagihan dibayar tepat waktu dan lunas agar tetap membangun riwayat kredit positif tanpa menumpuk utang.
2. Tutup Kartu Kredit Jika Tidak Dibutuhkan
Jika kartu benar-benar tidak diperlukan dan hanya menimbulkan biaya tahunan, ajukan penutupan resmi. Sebelum menutup kartu kredit, pastikan:
- Semua tagihan atau biaya sudah dibayar.
- Ada metode pembayaran alternatif yang tersedia.
- Anda tidak sedang mengajukan kredit besar yang memerlukan skor kredit baik.
Meskipun tampak sepele, memiliki kartu kredit yang tidak digunakan bisa berdampak pada keuangan dalam jangka panjang.
Menggunakan kartu sesekali atau menutupnya secara tepat dapat membantu menghindari risiko dan memaksimalkan manfaat kartu kredit.
Itulah penjelasan mengenai dampak jika kartu kredit tidak digunakan, mulai dari penumpukan biaya tahunan, pengaruh pada skor kredit, hingga kesempatan promo dan cashback yang terlewat.
Mengetahui risiko ini penting agar Anda bisa mengelola kartu kredit dengan lebih bijak dan menjaga kondisi keuangan tetap sehat.
Untuk membantu mengatur keuangan atau mendukung kebutuhan finansial, BFI Finance menyediakan berbagai pembiayaan dengan jaminan BPKB motor, BPKB mobil, hingga Sertifikat Rumah/Ruko/Rukan.
BFI Finance yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi untuk berbagai pembiayaannya aman dan transparan.
Jangan tunggu lagi untuk mengatur keuangan dan memanfaatkan peluang yang ada karena #SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.
Baca juga: 9 Cara Mengelola Utang Secara Efektif dan Bijak yang Dapat Anda Terapkan