Gaya Hidup

Apa Itu Sedentary Lifestyle? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Admin BFI
20 March 2024
1006
Apa Itu Sedentary Lifestyle? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Perkembangan teknologi yang pesat telah memberikan dampak pada gaya hidup, yang kini cenderung tidak sehat. Situasi semakin rumit dengan munculnya pandemi COVID-19, yang secara cepat mengubah pola kerja dan kebiasaan, memaksa banyak orang untuk tinggal di rumah tanpa berpindah tempat. Dampak dari perubahan ini menjadikan gaya hidup sedentary sebagai tren dominan saat ini. Lantas, apa itu sedentary lifestyle? Bagaimana cara mengatasinya?

 

 

1. Apa itu Sedentary Lifestyle?

1.1 Arti Sedentary Lifestyle

Secara harfiah, pengertian dari sedentary lifestyle adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur, namun aktivitas yang dilakukan tidak mengeluarkan kalori yang banyak. Seperti menonton TV, bekerja dengan komputer, dan aktivitas-aktivitas lain yang minim pergerakan. Gaya hidup sedentary sendiri telah menjadi gaya hidup yang umum, namun meningkat seiring pandemi COVID-19.

1.2 Ciri Anda Termasuk Kedalam Sedentary Lifestyle

Meskipun sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang sering terjadi, namun ini menjadi beberapa ciri jika Anda sudah terobsesi dengan gaya hidup tersebut:

  1. Memiliki kesulitan untuk tidur atau insomnia. Anda juga sering tidak sengaja terbangun pada malam hari. Padahal, di malam hari seharusnya Anda beristirahat.
  2. Merasa letih, lesu, atau kurang berenergi. Padahal Anda merasa sudah cukup tidur atau tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.
  3. Nyeri di bagian pundak atau punggung karena posisi duduk yang tidak nyaman.
  4. Sulit konsentrasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, ini membuat Anda sulit fokus dan memperhatikan tugas yang diberikan.
  5. Adanya kenaikan berat badan yang signifikan.

2. Penyebab Sedentary Lifestyle

Sedentary lifestyle atau pola hidup sedenter pastinya disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut faktor-faktor yang biasa dialami masyarakat yang memicu adanya sedentary lifestyle:

2.1 Jarang Olahraga

Olahraga menjadi hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang. Selain agar badan lebih langsing, olahraga sendiri dilakukan agar badan lebih fit dan mempermudah kalori untuk keluar. Dengan jarang berolahraga, Anda hanya mengeluarkan kalori yang sedikit setiap harinya yang membuat adanya sedentary lifestyle.

2.2 Kerja Tanpa Banyak Gerak

Pekerjaan yang hanya duduk tanpa melakukan aktivitas lain menyebabkan adanya pola hidup tersebut. Ditambah dengan Pandemi COVID-19 yang membuat pekerjaan dapat dilakukan di rumah. Hal ini memicu orang-orang yang membakar kalori saat berangkat dan pulang kerja menjadi kerja dan hanya duduk di rumah. Dengan terlalu banyak duduk di depan komputer dan pekerjaan yang tidak banyak bergerak menyebabkan munculnya sedentary lifestyle.

2.3 Gaya Hidup Teknologi

Peningkatan penggunaan teknologi, seperti perangkat elektronik dan media sosial, dapat menjadi faktor tambahan yang mendorong sedentary lifestyle. Ketergantungan pada perangkat tersebut dapat mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau berolahraga. Terlalu lama menghabiskan waktu di depan layar juga dapat mengakibatkan kurangnya motivasi untuk bergerak, yang pada akhirnya berkontribusi pada pola hidup yang kurang aktif.

3. Dampak Sedentary Lifestyle

Tentunya gaya hidup tidak sehat ini memberikan banyak dampak buruk terhadap seseorang. Berikut berbagai jenis dampak yang terjadi akibat gaya hidup tersebut:

 

Baca Juga: Gaya Hidup Hedonisme: Definisi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

 

3.1 Dampak Sedentary Lifestyle pada Kesehatan

Aktivitas fisik yang minim tentunya akan mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini membuat adanya peningkatan risiko masalah kesehatan dalam tubuh. Berikut dampaknya bagi kesehatan Anda:

  1. Diabetes

Ketika seseorang minim beraktivitas, tubuh mereka menjadi lebih susah dalam mengatur kadar gula darah. Hal ini yang memicu adanya resistensi insulin, yang merupakan kondisi saat tubuh tidak bisa memanfaatkan insulin dengan baik. Inilah yang memicu adanya kenaikan gula darah. Dengan kenaikan kadar gula darah dan resistensi insulin tersebut menjadikan sedentary lifestyle dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

  1. Obesitas

Sedentary lifestyle, yang berarti minim aktivitas fisik akan menyebabkan adanya penumpukan lemak. Hal ini disebabkan oleh kalori dalam tubuh seseorang yang tidak mudah terbakar, walau energi terus masuk dalam bentuk makanan yang Anda konsumsi. Selain itu, kurang tidur yang disebabkan oleh sedentary lifestyle juga meningkatkan kadar hormon ghrelin yang dapat memicu nafsu makan. Hal ini membuat semakin banyak energi masuk tanpa ada aktivitas fisik yang menyimbanginya. Penumpukan lemak ini dapat membuat kelebihan berat badan atau obesitas.

  1. Kesehatan Mental

Dalam studi, ditunjukkan bahwa gaya hidup yang kurang beraktivitas fisik atau sedentary lifestyle meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. HealthPartners telah mengindikasikan bahwa terlibat dalam kegiatan fisik dapat memicu peningkatan pelepasan hormon serotonin, yang memiliki peran penting dalam meningkatkan suasana hati seseorang. Sebaliknya, kekurangan aktivitas fisik dapat mengakibatkan penurunan jumlah pelepasan hormon serotonin, yang pada gilirannya dapat mengurangi mood positif dan motivasi seseorang.

  1. Jantung

Sedentary lifestyle,  yang dapat mengakibatkan obesitas, memiliki potensi negatif terhadap kesehatan jantung seseorang. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan untuk kurang bergerak, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol dalam darah, berpotensi memicu terjadinya penyakit jantung. Sedentary lifestyle juga dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, mengakibatkan pengurangan aliran darah ke jantung dan menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung.

  1. Kanker

Sedentary lifestyle sendiri kemungkinan dapat memicu kanker. Dengan kurangnya aktivitas fisik, terdapat potensi adanya hambatan dalam sistem kekebalan tubuh dan dapat meningkatkan produksi hormon tertentu yang berperan dalam pemicu pertumbuhan sel-sel kanker. Oleh karena itu, gaya hidup tersebut dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker yang dapat berkontribusi pada angka kematian, seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Meskipun demikian, saat ini pengetahuan lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam hubungan antara sedentary lifestyle dan risiko terkena penyakit kanker.

3.2 Dampak Sedentary Lifestyle pada Finansial

Selain berdampak pada kesehatan, gaya hidup tidak sehat ini juga mungkin memberikan dampak yang signifikan dalam aspek finansial seseorang. Berikut adalah beberapa implikasi finansial yang dapat muncul akibat adopsi sedentary lifestyle:

  1. Kurang Semangat Bekerja

Gaya hidup yang kurang aktif dapat mengurangi energi dan semangat kerja seseorang. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas kerja, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi performa pekerjaan dan potensi kenaikan gaji atau promosi.

  1. Tambahan Pengeluaran Biaya Kesehatan

Gaya hidup sedentary sering kali berkorelasi dengan masalah kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Akibatnya, seseorang mungkin menghadapi biaya tambahan untuk perawatan medis, obat-obatan, atau terapi yang dapat membebani keuangan pribadi.

  1. Pengurangan Pendapatan

Sedentary lifestyle dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan yang membatasi kemampuan seseorang untuk bekerja secara optimal atau bahkan mengakibatkan absensi kerja yang berlebihan. Hal ini bisa berdampak pada pendapatan seseorang karena absensi yang sering atau kinerja kerja yang terpengaruh.

 

Sedentary lifestyle adalah

Sedentary Lifestyle adalah Gaya Hidup yang Tidak Sehat. Image Source: Freepik

4. Cara Mengatasi Sedentary Lifestyle

Sedentary lifestyle dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut:

4.1 Mulai Dari Diri Sendiri

Langkah pertama dalam mengatasi sedentary lifestyle adalah dengan kesadaran diri. Kenali pola hidup Anda saat ini dan identifikasi kebiasaan tidak aktif yang perlu diubah. Motivasi diri untuk berubah dan tingkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga kesehatan.

4.2 Konsumsi Makanan Bergizi

Makanan bergizi memainkan peran kunci dalam mendukung gaya hidup sehat. Pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi, serat, dan vitamin. Hindari konsumsi makanan cepat saji atau tinggi gula, dan perbanyak asupan buah-buahan, sayuran, serta protein berkualitas untuk mendukung energi dan kebugaran tubuh.

4.3 Olahraga

Aktivitas fisik teratur adalah kunci untuk melawan sedentary lifestyle. Temukan bentuk olahraga atau kegiatan fisik yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berpartisipasi dalam kelas olahraga. Tetapkan jadwal rutin untuk berolahraga, baik itu di gym atau di rumah, untuk menjaga kebugaran tubuh.

4.4 Sosialisasi

Bergaul dengan teman, keluarga, atau anggota komunitas dapat menjadi cara efektif untuk mengurangi gaya hidup tidak aktif. Pilih kegiatan sosial yang melibatkan gerakan, seperti berjalan bersama, bermain olahraga kelompok, atau mengikuti kelas bersama-sama. Sosialisasi tidak hanya meningkatkan aktivitas fisik tetapi juga memberikan dukungan sosial yang penting.

4.5 Disiplin

Bangun disiplin dalam menjaga gaya hidup aktif. Tetapkan target harian atau mingguan untuk aktivitas fisik dan usahakan untuk mematuhinya. Buat jadwal rutin dan pastikan Anda memberikan prioritas pada waktu untuk bergerak. Dengan menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian, Anda dapat secara efektif mengatasi sedentary lifestyle dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

4.6 Sibukkan Diri dengan Kegiatan Positif

Isi waktu luang Anda dengan kegiatan positif yang melibatkan gerakan fisik. Mulailah hobi baru seperti tamanan, seni, atau kegiatan sukarela. Dengan sibuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati, Anda akan lebih cenderung aktif dan mengurangi waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk yang terlalu lama. Anda juga dapat menyibukkan diri dengan mencari penghasilan tambahan dalam bentuk bisnis.

 

Demikianlah pembahasan mengenai sedentary lifestyle atau pola hidup sedenter. Semoga Sobat BFI semua terhindar dari kebiasaan buruk yang satu in, yai. Utamakan olahraga, konsumsi makanan dan minuman sehat, dan kurangi stress.

 

Jika Anda tertarik untuk berbisnis dan membutuhkan modal awal, Anda dapat mengajukan pinjaman melalui BFI Finance loh, Sobat BFI. Ajukan pembiayaan di BFI Finance, dengan proses yang cepat dan mudah, BFI Finance sendiri merupakan perusahaan pembiayaan yang melayani pinjaman multiguna dengan jaminan bpkb motor, bpkb mobil, dan sertifikat rumah atau ruko untuk keperluan Anda.

Kategori : Gaya Hidup