Informasi Umum

Skema Ponzi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinya

Admin BFI
28 July 2022
25278
Skema Ponzi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinya

Skema ponzi adalah modus penipuan yang belakangan beredar di masyarakat. Terutama pada ranah investasi, arisan online, tabungan berjangka, dan lain-lain.

Sebetulnya tidak ada yang salah dengan berinvestasi, mengingat tujuan dari investasi itu sendiri baik yakni untuk mempersiapkan dana untuk masa depan. Medianya pun sekarang sudah sangat beragam bahkan investasi bisa dilakukan dari mana saja, termasuk telepon genggam.

Sayangnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung atau berinvestasi belum cukup diimbangi dengan pengetahuan yang memadai terkait literasi keuangan.

Alhasil, banyak orang tertipu penipuan berkedok investasi. Bukannya untung di kemudian hari, yang ada malah buntung karena harus menanggung kerugian akibat investasi ini.

Supaya kita terhindari dari skema ponzi, mari kita simak penjelasan di bawah ini!

 

Pengertian Skema Ponzi

Skema ponzi adalah penipuan dalam bidang keuangan yang dilakukan dengan cara menjanjikan banyak keuntungan pada korbannya.

Keuntungan ini didapat bukan dari kegiatan bisnis yang dijalankan, melainkan uang para anggota atau investor yang baru bergabung. Dengan kata lain, mereka yang bergabung di pertengahan atau paling akhir besar kemungkinan tidak akan mendapatkan keuntungan sama sekali karena perputaran uang yang ada telah habis.

Meskipun kian meresahkan dan merenggut banyak korban, nyatanya masih banyak orang yang tertipu oleh modus penipuan ini. Hal ini dikarenakan tidak sedikit orang yang terlena dengan iming-iming keuntungan uang cepat dan mudah. Low risk, high return.

Kilas Balik Awal Mula Skema Ponzi Muncul

Dijuluki dengan sebutan skema ponzi tentunya bukan tanpa sebab. Nama skema ini diambil dari nama pencetusnya yaitu Charles Ponzi.

Pada tahun 1920, Ponzi membuat sebuah bisnis dengan profit yang ditawarkan sebesar 40% dalam kurun waktu 45 hari atau 100% dalam waktu 90 hari.

Meskipun tidak masuk akal, berkat mulut manisnya banyak orang terperdaya dan akhirnya rela untuk menginvestasikan sebagian uang mereka ke bisnis ini. Tidak hanya itu, hal ini juga diperparah dengan adanya testimoni positif dari para investor yang diminta langsung oleh Ponzi.

Beredarnya testimoni positif ini tentunya mengundang lebih banyak orang untuk ikut bergabung ke dalam bisnis miliknya. Sampai akhirnya pada suatu ketika terendus hal janggal dari bisnis ini di mana para investor tidak lagi mendapatkan profit yang semula dijanjikan akibat tidak adanya investor baru. 

Dari situ terbongkarlah rahasia yang sebenarnya bahwa bisnis yang dijalankan oleh Ponzi hanyalah tipuan belaka. 

Ponzi pun akhirnya dipenjara dan para investor mengalami kerugian sebesar $20 juta dolar.

Skema Ponzi Adalah

Image Source: iStock

Cara Kerja Skema Ponzi

Skema ponzi adalah penipuan yang menggunakan uang sebagai objek utama. Penipuan jenis ini cukup menjamur di mana-mana. Untuk memudahkan Anda dalam memahaminya, simak cara kerja skema ponzi di bawah ini.

Skema ponzi hanya dapat berjalan jika ada perputaran uang. Uang tersebut diperoleh dengan cara merekrut anggota baru atau istilah lainnya join member. Perekrutan ini biasanya dilakukan dengan dua cara berikut ini.

1. Anggota yang terlebih dahulu bergabung harus merekrut anggota baru

Salah satu cara yang cukup sering digunakan dalam skema ponzi yaitu anggota terlebih dahulu bergabung diharuskan untuk merekrut anggota baru. Tujuannya tidak lain untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.

Keuntungan yang ada nantinya akan dibagi dengan perusahaan atau lembaga yang menerapkan skema ponzi ini. Pembagian ini tentunya sudah dinformasikan di awal saat anggota bergabung.

Semakin banyak anggota baru, makin lancar pulak keuntungan yang masuk ke kantong anggota lama.

2. Perusahaan merekrut langsung anggotanya

Cara yang kedua ini lazim ditemui pada investasi bodong atau tabungan online di sosial media.

Para anggota tidak perlu bersusah payah untuk merekrut anggota baru. Sebab, perusahaan lah yang akan melakukan tugas tersebut.

Sekilas, kedua cara di atas mungkin nampak berbeda padahal keduanya sama-sama merugikan anggota terutama mereka yang baru sempat ikut tergabung ke dalamnya.

Bagaimana Kehancuran Terjadi di Skema Ponzi

Skema ponzi adalah modus penipuan yang sengaja dirancang untuk kollaps dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dilakukan agar penipu dapat memastikan timing yang tepat kapan saatnya membawa kabur jumlah uang yang telah terkumpul.

Adapun tanda-tanda kehancuran skema ponzi yang akan segera terjadi yaitu:

1. Mengalami kemacetan pencairan profit (krisis likuiditas)

2. Pemilik investasi, arisan, bisnis mulai menghilang atau sulit dihubungi (kabur)

Ciri-ciri Skema Ponzi yang Wajib Diketahui

Skema ponzi adalah penipuan dengan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Adanya Penerapan Uang Keanggotaan atau Pendaftaran Saat Bergabung

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, keuntungan yang diperoleh dari bisnis ini yaitu bersumber dari perputaran uang. Uang ini diperoleh dari setiap anggota baru untuk kemudian diberikan pada anggota lama sebagai profit dan sebagian diambil untuk pemilik bisnis.

Anggota yang ada juga berkesempatan mendapatkan profit tambahan atau komisi  jika berhasil merekrut orang baru.

2. Menjanjikan Keuntungan Fantastis dengan Resiko Minim (High Return)

Ciri utama suatu bisnis menggunakan skema ponzi yaitu adanya iming-iming akan dijanjikan keuntungan yang besar. Besaran keuntungan yang ada ini pun sangat tidak masuk akal, tak jarang ada juga yang berani menawarkan keuntungan di atas 50%.

Para pemilik bisnis dengan skema ini umumnya sangat pandai bicara dan menawarkan mimpi-mimpi yang menggiurkan. Tidak tanggung-tanggung mereka juga kerap kali memperlihatkan testimoni positif dari anggota terdahulu demi menarik rasa penasaran dan minat orang lain untuk bergabung di bisnis ini.

3. Kegiatan Bisnis yang Dijalankan Tidak Jelas atau Abu-Abu (Tanpa Legalitas Maupun Kredibilitas)

Skema ponzi adalah metode penipuan yang di dalamnya tidak ada kejelasan yang pasti terkait bagaimana bisnis ini dapat berjalan termasuk dengan laporan keungan dari para investor, strategi, dan hal lainnya.

Kendati memberi tahu skema bisnis yang dijalankan, para penipu ini terus menerus menjual mimpi dan sederet janji manis dengan cara mengajak lebih banyak orang untuk bergabung.

4. Tidak Memiliki Produk Pasti Untuk Dijual Sebagai Sumber Keuntungan

Sebagaimana dengan ketidakjelasan kegiatan bisnis yang ada, produk yang dijual pada bisnis ini boleh dikatakan sama-sama tidak jelas. Jikalau ada produknya, biasanya pemilik bisnis hanya mengarang cerita agar para anggota atau member yang tergabung bersedia mencari anggota baru.

Oleh karenanya, bisnis yang ada juga tidak memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

5. Diiming-Imingi Profit yang Lebih Tinggi Pada Saat Ingin Berhenti

Para pemilik bisnis dengan skema ponzi selalu berusaha untuk menahan para anggotanya keluar ataupun berhenti dari bisnis ini. Saat ada anggota atau investor yang akan mengundurkan diri, mereka biasanya langsung mengiming-imingi profit yang tinggi.

6. Mengundang Calon Investor dengan Menggunakan Tokoh Masyarakat, Public Figure, dan Orang Berpengaruh Lainnya

Bisnis pada skema ponzi membutuhkan banyak anggota atau investor agar tujuan utamanya dapat berjalan. Untuk mensiasatinya, para pelaku bisnis rela merogoh kocek yang cukup besar untuk membayar sederet orang terkenal.

Metode ini sering juga disebut dengan endorse.

7. Terjadinya Pencairan Macet di Tengah-Tengah

Skema ponzi adalah metode penipuan yang memiliki timing kapan bisnis akan segera berakhir. Pada saat ini terjadi, biasanya pemilik bisnis sudah mulai sulit untuk dihubungi atau istilah lainnya kabur-kaburan.

Mereka bisa menghilang kapan saja dan nekat membawa uang yang terkumpul.

Contoh Investasi Bodong yang Menggunakan Skema Ponzi

Dilansir dari salah satu website Otoritas Jasa Keungan (OJK), yakni sikapiuangmu. Berikut ini beberapa contoh investasi bodong di Indonesia.

1. Abu Tours

2. Pandawa Group

3. Manusia Membantu Manusia (MMM)

4. MeMiles

5. First Travel Anugerah Karya Wisata

6. Virgin Gold Mining Corporation (VGMC)

7. PT. Qurnia Subur Alam Raya (QSAR)

8. Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah

 

Baca Juga: Apa Itu Pinjol: Definisi, Jenis, Cara Membedakan Pinjol Legal dan Ilegal

 

Cara Menghindari Skema Ponzi

1. Waspadai Keuntungan Tidak Wajar

Selalu waspada dengan iming-iming perolehan keuntungan yang banyak. Terlebih, jika ditawari keuntungan di atas batas wajar dengan waktu yang sangat singkat.

2. Memastikan Kredibilitas dan Legalitas Perusahaan

Anda bisa mengecek apakah perusahaan tersebut telah memperoleh izin dari lembaga berwenang, salah satunya yaitu dari OJK. Pastikan juga mereka memiliki alamat perusahaan yang jelas.

3. Memiliki Kegiatan Usaha yang Jelas

Anda perlu tahu dari mana sumber keuntungan yang diperoleh dengan cara mengetahui kegiatan usaha apa yang perusahaan tersebut jalankan.

Pinjaman Mudah, Prosesnya Cepat!

Butuh pinjaman dana dengan proses yang cepat, mudah, dan aman? BFI Finance siap membantu Anda! Kami hadir menawarkan solusi serta kemudahan untuk berbagai masalah keuangan. Antara lain modal usaha, biaya pendidikan anak, sampai dengan gaya hidup.

Informasi dan ketentuan lainnya terkait pengajuan pinjaman melalui BFI Finance dapat diakses pada tautan di bawah ini.

Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor

Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah

Sobat BFI, itulah penjelasan terkait Skema Ponzi Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinnya. Tetap selalu waspada di manapun Anda berada, jangan mudah terhasut dalam iming-iming keuntungan besar.

Cek artikel menarik lainnya di BFI Blog. Update setiap Senin-Jum'at.

Kategori : Informasi Umum